SuaraJogja.id - Sebanyak 540 warga Dusun Ngrejek Kulon dan Ngrejek Wetan, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul diduga terpapar antraks. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul pun memberikan antibiotik pada ratusan warga itu.
"Semua yang berisiko terpapar antraks, kami berikan antibiotik," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati di Gunungkidul, Jumat (10/1/2020), dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, kronologi munculnya kasus antraks bermula saat Dinkes menerima informasi mengenai adanya sapi mati tidak wajar.
Kemudian, Dinkes menerjunkan 50 anggota tim "one health", yang berasal dari berbagai sektor, mulai dari dokter hingga tim dari dinas lain, dengan Dinkes sebagai leading sektor.
Baca Juga: LG Akan Perkenalkan Smartphone Layar Ganda di MWC 2020, Dukung 5G?
Setelah dilakukan penerjunan, diketahui ada 41 orang yang melakukan kontak langsung dengan hewan ternak yang mati secara mendadak. Sampel darah dan serum mereka pun langsung dikirim ke BBVET Wates dan Bogor.
"Namun hingga kini belum diterima hasil pemeriksaannya, termasuk warga yang meninggal. Kalau di Bogor itu sangat teliti mereka, jadi ya lama belum bisa kita pastikan kapan hasilnya keluar," kata Irawati.
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya juga melakukan surveilans selama 120 hari ke depan untuk memantau perkembangan di Kecamatan Ponjongitu.
Sebab, untuk masa inkubasi bakteri antraks sendiri diperkirakan berlangsung selama satu sampai 60 hari.
"Kami juga melakukan pemantauan sebanyak dua kali 60 hari ke depan untuk memantau di lokasi," terang dia.
Baca Juga: Perubahan Sikap Lina Jubaedah dan Minyak di Botol Bertuliskan Bahasa Arab
Sebelumnya, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari terdapat 12 pasien yang dirawat diduga karena terpapar penyakit antraks. Satu orang di antaranya sudah meninggal dunia akhir 2019.
Berita Terkait
-
Ayudia Bing Slamet Mau Jual Tas Hermes dan Dior untuk Beli Hewan Ternak: Yang Penting Rekening Rp50M!
-
Pencuri Bebek Ancam Tukang Angon dengan Golok Saat Beraksi di Sukabumi dan Bogor, Ratusan Ekor Dibawa Kabur
-
Diare Hingga Leptospirosis: 5 Penyakit Ini Mengancam Saat Banjir
-
Sedang Merebak, Ini Gejala Cacar Air yang Perlu Diwaspadai Orang Tua
-
Siswa Rentan Tertular Penyakit, Ketua IDAI Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Sekolah Terus Diperkuat
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat