SuaraJogja.id - Kemunculan Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menuai pro dan kontra terutama oleh warga sekitar.
Salah seorang warga Pogung, Zainal (35) mengungkapkan cukup kaget ketika di lingkungannya banyak didatangi masyarakat dari luar kota untuk menggelar kirab pada Jumat (10/1/2020).
"Jadi banyak orang datang dari berbagai kota untuk mengikuti kirab pada Jumat lalu. Jadi mereka datang menggunakan mobil dengan Plat BE, ada juga DK, jadi memang banyak yang datang dari Lampung, Bengkulu dan berbagai kota lain di luar pulau Jawa," jelasnya.
Ia menilai, Kerajaan yang muncul dari perjanjian 500 tahun dimana Sri Maharatu akan kembali menduduki tanah Jawa itu cukup meresahkan warga.
Baca Juga: Totok Kerajaan Agung Sejagat Purworejo Pernah Prediksi World War III 2020
"Awalnya ya biasa saja saat ada kirab tersebut. Tapi lama-lama kegiatannya berubah hingga ingin membangun sebuah keraton. Jadi kami cukup resah dengan adanya rencana itu di desa Pogung," katanya.
Ditanyai terkait sosok pemimpin Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa Hadiningrat, ia mengaku bahwa orang yang disebut Sinuhun tersebut bukanlah warga asli Pogung.
"Sebenarnya dia (Totok) bukan warga Pogung. Hanya saja saat kegiatan kirab itu dia di sana. Jika asal-usulnya dari mana kami tak mengetahui secara jelas," katanya.
Seorang warga Pogung lainnya, Ismiyati (38), cukup was-was dengan adanya rencana pembangunan kerajaan baru di desa tempat tinggalnya.
"Saya sedikit was-was karena orang ini akan membangun keraton. Padahal sudah ada keraton yang dikenal masyarakat. Selain itu, jika ingin membangun keraton di era sekarang sepertinya mustahil," kata dia
Baca Juga: Geger Kerajaan Baru di Purworejo, Kapolres: Kami akan Panggil Totok Santoso
Berbeda dengan Ismiyati dan Zainal, Gunawan Rahman (40) tak mempersoalkan jika memang di lokasi tersebut bakal didirikan bangunan keraton beserta isinya. Namun pihaknya mengaku bahwa warga di sekitar lokasi diberitahu untuk apa mereka mendirikan bangunan hingga mendatangkan batu ke lokasi tersebut.
"Saya pribadi tak mempersoalkan dengan rencana mereka membuat kerajaan. Selama tak mengganggu warga dan saling berkomunikasi silahkan saja dilakukan. Yang jelas warga juga diberitahu maksud dan alasan mereka mendirikan bangunan di lokasi itu," tambahnya.
Berita Terkait
-
Silsilah Keluarga Yuli Hastuti, Cabup Termiskin di Indonesia yang Membangun Dinasti
-
Berapa Kekayaan Cabup Purworejo Yuli Hastuti? Viral Usai Disebut Calon 'Termiskin'
-
Curiga Ada yang Menutupi, Legislator PKB Minta Kapolri Turun Tangan Kasus Pemerkosaan Kakak Adik di Purworejo
-
Kronologi 13 Orang Perkosa Anak di Bawah Umur di Purworejo, Hotman Paris Turun Tangan
-
Sosok Yuli Hastuti, Bupati Termiskin di Indonesia: Tak Punya Tanah dan Rumah Pribadi, Total Kekayaan Cuma Rp 367 Juta
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini