SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul menyatakan setidaknya ada 27 warga yang dinyatakan positif terpapar penyakit Antraks. Mereka yang terpapar tersebut mayoritas sebelumnya bersinggungan langsung atau mengkonsumsi daging sapi yang antraks ini.
Kepala Bidang Perlindungan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Gunung Kidul, Sumitro mengatakan, sejak ada laporan adanya penemuan sapi yang positif antraks, pihaknya langsung bergerak cepat. Pihaknya langsung menelusuri siapa saja yang bersinggungan langsung termasuk juga mengkonsumsi daging sapi yang terpapar bakteri tersebut.
Setelah itu didapatlah angka 540 warga yang bersinggungan langsung dengan sapi terpapar antraks, sebagian besar karena mengkonsumsinya. Sebanyak 540 warga tersebut berasal dari dua dusun yaitu Ngerejek Wetan dan Ngrejek Kulon Desa Gombang Kecamatan Ponjong.
"Kita lakukan tindakan sesuai Protap yang berlaku,"ujarnya, Rabu (15/1/2020) di Logandeng Gunungkidul.
Semua warga tersebut telah diberi antibiotik untuk pencegahan. Dari 540 warga yang telah diberi antibiotik ada 87 orang yang mengalami gejala klinis terpapar bakteri antraks. Namun setelah sampel darahnya diuji di laboratorium, ada 27 orang yang positif antraks.
Sumitro menyebut sebanyak 27 warga yang positif terpapar antraks sudah diberi antibiotik. Selain itu, pihaknya juga melakukan monitoring selama 2 x 60 hari untuk mengetahui perkembangan kesehatan dari 27 orang tersebut. Jika mengalami penurunan maka akan dibawa ke rumah sakit.
"Saat ini memang masih beraktivitas biasa,"paparnya.
Pihaknya sengaja tidak melakukan isolasi kepada 27 orang tersebut karena menganggap penyakit tersebut masih aman dan tidak akan menular ke orang yang lain. Sebab dia mengaku tidak pernah menemukan data berkaitan dengan adanya penularan antraks dari manusia ke manusia.
Sementara itu, sejumlah hewan ternak di Gunung Kidul kembali ditemukan mati secara mendadak. Tanpa menyebut secara spesifik Kecamatan mana saja hewan ternak tersebut mati secara mendatar Dinas Pertanian dan pangan Gunung Kidul menyebut paling banyak memang berada di wilayah kecamatan Timur dan Timur Laut.
Baca Juga: Maju Pilkada, Visi Misi Adik Ipar Jokowi Pas dengan Situasi di Gunung Kidul
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul, Retno Widiastuti menuturkan sejak awal Desember tahun 2019 kemarin hingga tanggal 14 Januari 2020 malam yang mencatat sudah ada 21 ekor sapi dan 15 kambing yang diketahui mati mendadak. 10 diantaranya berasal dari padukuan Ngrejek Wetan dan Ngrejek Wetan Desa Gombang yang memang wilayahnya positif terpapar antraks.
Menurutnya kejadian sapi yang mati mendadak di kabupaten Gunung Kidul memang masih terus terjadi belakangan ini. Laporan terakhir yang ia terima adalah tanggal 14 Januari 2020 malam dimana tiga sapi milik warga dilaporkan ke dinas pertanian dan pangan kabupaten Gunungkidul juga mati mendadak.
"kita terus monitoring agar mengetahui perkembangan hewan ternak yang ada di Gunung Kidul," ujarnya.
Siang harinya juga terjadi kematian sapi mendadak di Desa Pucanganom Kecamatan Rongkop dan Desa Sumberwungu Kecamatan Tepus. Malam harinya juga terjadi kematian sapi mendadak di di padukuhan Geblok Desa Kenteng Kecamatan Ponjong.
Adapun penanganan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan pangan Gunung Kidul adalah mengambil sampel tanah kotoran dan beberapa komponen lain untuk melakukan uji laboratorium. Dalam pengambilan sampel di kandang sapi tersebut petugas memang menggunakan pakaian pelindung lengkap bahkan layaknya astronot.
"Kami harus melindungi diri dari kemungkinan tertularnya penyakit. Tetapi meskipun kami berpakaian lengkap belum tentu yang kami uji itu positif Anthrax karena itu sudah protap kami untuk melakukan tindakan setiap ada indikasi sapi mati mendadak," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi
-
Senjata Baru Taman Pintar Yogyakarta: T-Rex Anyar dan Zona Laut Imersif Demi Gaet Pengunjung