Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 15 Januari 2020 | 15:31 WIB
Hewan ternak sapi di kawasan Gunungkidul yang diduga tewas akibat terkena virus antraks. (Suara.com/Julianto).

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul menyatakan setidaknya ada 27 warga yang dinyatakan positif terpapar penyakit Antraks. Mereka yang terpapar tersebut mayoritas sebelumnya bersinggungan langsung atau mengkonsumsi daging sapi yang antraks ini.

Kepala Bidang Perlindungan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Gunung Kidul, Sumitro mengatakan, sejak ada laporan adanya penemuan sapi yang positif antraks, pihaknya langsung bergerak cepat. Pihaknya langsung menelusuri siapa saja yang bersinggungan langsung termasuk juga mengkonsumsi daging sapi yang terpapar bakteri tersebut.

Setelah itu didapatlah angka 540 warga yang bersinggungan langsung dengan sapi terpapar antraks, sebagian besar karena mengkonsumsinya. Sebanyak  540 warga tersebut berasal dari dua dusun yaitu Ngerejek Wetan dan Ngrejek Kulon Desa Gombang Kecamatan Ponjong.

"Kita lakukan tindakan sesuai Protap yang berlaku,"ujarnya, Rabu (15/1/2020) di Logandeng Gunungkidul.

Baca Juga: Maju Pilkada, Visi Misi Adik Ipar Jokowi Pas dengan Situasi di Gunung Kidul

Semua warga tersebut telah diberi antibiotik untuk pencegahan. Dari 540 warga yang telah diberi antibiotik ada 87 orang yang mengalami gejala klinis terpapar bakteri antraks. Namun setelah sampel darahnya diuji di laboratorium, ada 27 orang yang positif antraks.

Sumitro menyebut sebanyak 27 warga yang positif terpapar antraks sudah diberi antibiotik. Selain itu, pihaknya juga melakukan monitoring selama 2 x 60 hari untuk mengetahui perkembangan kesehatan dari 27 orang tersebut. Jika mengalami penurunan maka akan dibawa ke rumah sakit.

"Saat ini memang masih beraktivitas biasa,"paparnya.

Pihaknya sengaja tidak melakukan isolasi kepada 27 orang tersebut karena menganggap penyakit tersebut masih aman dan tidak akan menular ke orang yang lain. Sebab dia mengaku tidak pernah menemukan data berkaitan dengan adanya penularan antraks dari manusia ke manusia.

Sementara itu, sejumlah hewan ternak di Gunung Kidul kembali ditemukan mati secara mendadak. Tanpa menyebut secara spesifik Kecamatan mana saja hewan ternak tersebut mati secara mendatar Dinas Pertanian dan pangan Gunung Kidul menyebut paling banyak memang berada di wilayah kecamatan Timur dan Timur Laut.

Baca Juga: Kakak Pembina Pramuka Cabul di Gunung Kidul Terancam Penjara 15 Tahun

Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul, Retno Widiastuti menuturkan sejak awal Desember tahun 2019 kemarin hingga tanggal 14 Januari 2020 malam yang mencatat sudah ada 21 ekor sapi dan 15 kambing yang diketahui mati mendadak. 10 diantaranya berasal dari padukuan Ngrejek Wetan dan Ngrejek Wetan Desa Gombang yang memang wilayahnya positif terpapar antraks.

Load More