SuaraJogja.id - Wahyu Purwanto tokoh yang sebelumnya disebut-sebut sebagai ipar Presiden Jokowi dikabarkan mundur dari kontestasi Pilkada Gunungkidul 2020.
Kabar mundurnya Rektor Universitas Gunungkidul ini dibenarkan oleh Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Nasdem yang selama ini disebut-sebut akan mengusung Wahyu Purwanto sebagai calon bupati mendatang.
Berita ini ternyata sudah diketahui oleh Ketua DPD Nasdem Gunungkidul Supardjo. Suparjo menyebutkan Wahyu Purwanto sudah menyatakan mundur dari proses pencalonan Bupati untuk Pilkada 2020 di Gunungkidul. Alasannya mundurnya Wahyu lebih karena pertimbangan keluarga.
"Alasan keluarga menjadi jawabnya atas mundurnya Pak Wahyu," ungkapnya, Senin (20/1/2020).
Sebenarnya, lanjut Suparjo, Wahyu Purwanto yang sudah turun di ratusan desa di Gunungkidul ini memang menyatakan mundur pekan lalu.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kandidat yang selama ini diusung partai yang dibidani Surya Paloh tersebut. Beberapa nama lain akan diukur baik tingkat elektabilitas dan popularitasnya.
"Tentu kita akan evaluasi bersama," terangnya.
Saat ini Partai Nasdem telah memiliki beberapa kandidat nama calon bupati. Di antaranya seperti Mayor Sunaryanto, Sutrisna Wibawa, Bambang Krisnadi, Yurif Hudaya.
Nama-nama tersebut sebelumnya memang pernah mendaftarkan diri ke Partai Nasdem. Namun demikian Suparjo menegaskan bahwa semua proses politik masih menunggu DPP Nasdem.
Baca Juga: Budaya Ini Jadi Penyebab Kasus Antraks Kerap Muncul di Gunungkidul
"Ini kan politik masih banyak kemungkinan. Bisa saja berubah," tambahnya.
Kabar mundurnya mantan Rektor Universitas Gunungkidul sebelumnya beredar luas di kalangan politisi. Wahyu disebut tak mendapat restu dari keluarga Jokowi.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Budaya Ini Jadi Penyebab Kasus Antraks Kerap Muncul di Gunungkidul
-
Diduga Korupsi Proyek Sarana Air Senilai Rp100 Juta, Kades Serut Didemo
-
Pemkab Gunungkidul Berencana Tata Pantai Baron, Tiga Warga Tolak Ganti Rugi
-
Gelombang Laut Tinggi, Tiga Kecelakaan Laut Terjadi di Gunungkidul
-
Dana DAK Disunat, Penanganan Kasus Antraks di Gunungkidul Tersendat
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY
-
Batik di Persimpangan Jalan: Antara Warisan Budaya, Ekonomi, dan Suara Gen Z
-
Dinkes Sleman Sebut Tren Kasus ISPA Naik, Sepanjang 2025 Tercatat Sudah Capai 94 Ribu