Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 21 Januari 2020 | 17:55 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan ketersediaan pupuk non-subsidi atau komersil di Sumatera Utara. (Dok: Pupuk Indonesia)

SuaraJogja.id - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman berkoordinasi dengan produsen pupuk, sebagai langkah menyikapi penurunan kuota pupuk subsidi di wilayah setempat.

Kepala DP3 Sleman, Heru Saptono menjelaskan, walaupun kuota pupuk pada 2020 dikurangi, Pemkab memastikan stok pupuk petani masih aman. Bahkan akan ditambah, bila ada pengajuan dari Sleman.

"Kami belum terima laporan kelangkaan pupuk di tingkat petani," tuturnya, Selasa (21/1/2020).

Alokasi pupuk untuk musim tanam ini sebanyak 4.500 ton, berkurang dari kuota sebelumnya, karena ada substitusi pupuk organik. Diketahui, DP3 Sleman memiliki RDKK untuk tanam 46.372 ha, pada tahun ini.

Baca Juga: Ini Tips dari Kasat Reskrim Polres Sleman Agar Kamu Terhindar dari Curanmor

Sementara itu, bila dirinci, jatah urea bagi Sleman sebanyak 5.804 ton. SP 36.390 ton. Za 944 ton, NPK 5.151 ton dan Organik sebesar 317 ton.

"Pekan lalu Dinas sudah melakukan Rapat Koordinasi dengan PT Petrokimia Gresik terkait distribusi pupuk. Dalam Rakor tersebut juga dilakukan Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB) Kios Pupuk Bersubsidi," ujarnya.

Ia menjelaskan, sektor pertanian masih membutuhkan pupuk bersubsidi. Diperkirakan, satu hektar sawah dibutuhkan biaya operasional antara Rp6 juta hingga Rp8 juta.

Load More