Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 25 Januari 2020 | 13:20 WIB
Ilustrasi sistem pengereman sepeda motor. [Shutterstock]

SuaraJogja.id - AKA (27), warga Padukuhan Mejing Lor, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY, mengalami kekerasan dari orang tak dikenal, di kawasan Patukan, Ambarketawang, Jumat (24/1/2020) malam. Akibat kejadian itu, ia mendapat luka sobek di kepala bagian atas kanan, luka memar di mata sebelah kanan, pelipis kiri, dan tangan kiri.

Kapolsek Gamping Kompol Sudaryo mengatakan, kejadian yang dilaporkan pada jajarannya sekitar pukul 20.30 WIB itu, langsung ditindaklanjuti dengan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) oleh Unit Reskrim Polsek Gamping.

"Itu kejadian, tapi bukan klitih," kata dia, Sabtu (25/1/2020).

Sudaryo menambahkan, kejadian bermula kala korban berniat mendekorasi di kawasan Nyamplung, Desa Balecatur, Gamping. Sesampainya di palang pintu kereta Patukan, korban menghentikan sepeda motornya karena ada kereta api yang melintas.

Baca Juga: Mayat Diduga Perempuan Ditemukan Gosong Terbakar, Ada Helm Pink

Setelah palang pintu kereta terbuka, korban melanjutkan perjalanan, dengan posisi di depannya terdapat rombongan sepeda motor.

Seorang pengendara dari rombongan itu kemudian mengerem mendadak, menyebabkan korban tak sengaja menyerempet salah satu pelaku. Korban pun dikejar ke selatan oleh rombongan pelaku.

Menurut pengakuan korban, sesampainya di TKP, korban diberhentikan dan dipukuli pelaku.

"Katanya, [korban] dipukuli menggunakan helm," imbuh dia.

Pihaknya pun masih terus mendalami kejadian tersebut, dengan mencoba menggali keterangan dari korban dan bukti lapangan.

Baca Juga: Imlek 2020, Ahok Doakan Bangsa Indonesia Semakin Baik

"Korban sudah melapor pascakejadian, tetapi belum bisa kami buat laporannya. Saat akan dimintai keterangan, ia mengeluh sakit kepala. Maka, kami perkenankan pulang dan bisa kembali ke Mapolsek pagi atau siang ini," ujarnya.

Ia berujar, pihaknya belum bisa memberikan keterangan mendalam, mengingat korban masih belum datang ke Mapolsek untuk melanjutkan memberi keterangan sekaligus menyerahkan bukti visum dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain.

"Kami juga masih ingin melihat rekaman kamera tersembunyi di lokasi kejadian. Belum tahu pula, apakah korban ini sebetulnya memiliki musuh atau tidak," kata Sudaryo.

Kala melapor ke Mapolsek, korban datang dalam kondisi terluka di kepala dan mendapatkan jahitan. Selain itu, terdapat bengkak di sejumlah bagian wajah.

"Kami masih terus menyelidiki kejadian ini," paparnya.

Aparat memastikan, peristiwa itu bukanlah klitih. Ada dugaan lain, yaitu kejadian dipicu spontanitas karena sepeda motor pelaku diserempet tanpa disengaja oleh korban.

"Korban sempat menghafal nomor pelat motor, menyebutkan jenis dan merek motor yang dikendarai pelaku, tapi saat kami cek dalam data kepolisian, nomor pelat dan jenis motor seperti yang disebutkan korban itu tidak sesuai," ungkapnya.

Hingga berita ini ditulis, korban masih belum terlihat berada di Mapolsek untuk dimintai konfirmasi lebih jauh.

Dari laporan awal dan keterangan dua orang saksi, rombongan pelaku pergi ke arah selatan, meninggalkan korban begitu saja dalam keadaan terluka.

"Pascakejadian, korban telah mendapatkan penanganan medis dari PMI. Ia dijadwalkan akan kami mintai keterangan lebih lanjut siang ini," ungkap Sudaryo.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More