SuaraJogja.id - Dua orang, masing-masing seorang warga Bantul dan salah seorang lagi wisatawan, digigit anjing di Bantul, Jumat (24/1/2020) sore. Keesokan harinya, Sabtu (25/1/2020) sekitar pukul 06.00 WIB, korban asal Bantul meninggal dunia. Namun, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul mengklaim, warga Bantul yang meninggal tersebut bukan karena gigitan anjing.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Hilmi Jamharis mengungkapkan, dua orang yang digigit anjing adalah Yusnita Jamiasih (70), warga Padukuhan Gresik, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul yang berdagang di lingkungan Gereja Ganjuran, dan Agnes Kristanti dari Karangpilang, Surabaya. Keduanya digigit anjing milik Sudarjo (62), warga Padukuhan Kaligondang, Sumbermulyo yang berkeliaran.
"Keduanya lantas dibawa ke Rumah Sakit Santa Elisabeth Ganjuran sekitar pukul 19.00 WIB," ujar Hilmi, Senin (27/1/2020).
Setelah dilakukan pemeriksaan, Agnes dinyatakan sehat, kemudian diperbolehkan pulang. Sementara terhadap Yustina, pihak rumah sakit terus melakukan pemeriksaan secara intensif hingga pada akhirnya korban meninggal dunia, Sabtu (27/1/2020) pagi.
Baca Juga: Titi Kamal Dianggap Awet Muda Kebangetan, Warganet: Kayak Anak SMA, nih!
Namun, Hilmi menandaskan bahwa hasil pemeriksaan itu tidak menunjukkan ada tanda-tanda korban terinfeksi rabies. Korban disebutkan meninggal karena menderita penyakit hipertensi. Sebagai tindak lanjut dari peristiwa itu, maka kedua belah pihak, baik antara Sudarjo dan keluarga korban, telah melakukan kesepakatan untuk saling memaafkan.
"Kedua belah pihak sudah saling memahami bahwa ini musibah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, dan si pemilik anjing ini siap untuk mengarantina anjing yang menjadi peliharaannya," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul Agus Budi Raharjo menyebutkan, pihaknya memang sudah melakukan survei atau pengamatan di lapangan dan memastikan bahwa korban meninggal bukan karena rabies, tetapi hipertensi.
"Tensi darahnya saat itu adalah 210/130. Itu tergolong tinggi," terangnya.
Pihaknya berani memastikan korban meninggal dunia bukan karena rabies sebab tanda-tanda rabies tidak mungkin muncul hanya dalam kurun waktu 8-11 jam. Biasanya, kata dia, tanda-tanda rabies baru ketahuan atau kelihatan setelah 7-14 hari, sementara untuk kejadian kali ini, sirkulasi kematiannya terlalu cepat untuk siklus rabies.
Baca Juga: Tangis Penggemar di Acara Penghormatan Kobe Bryant
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Liga Putri Digelar Bareng Pilpres 2029, Bakal Jadi Alat Politik?
-
Mengenal Buriram United Klub Baru Shayne Pattynama, Ada Hubungan dengan Manchester United?
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika
-
Polisi Tegaskan Keterlambatan Pengantaran ShopeeFood di Godean Tak Berjam-jam tapi Hanya 5 Menit