SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman terus melakukan investigasi terhadap kasus kercunan ratusan karyawan PT Mataram Tunggal Garment (MTG) usai mengonsumsi katering yang disediakan perusahaan tersebut pada 5 Desember tahun lalu.
Pengujian lab serta pengujian lapangan terus dilakukan, dan saat ini Dinkes Sleman bakal menyimpulkan hasilnya dengan menggelar rapat audit setelah satu bulan dilakukan pengujian.
Kepala Seksi Farmasi dan Kesehatan Makanan Minuman Dinkes Sleman Gunanto menjelaskan, pihaknya segera melakukan rapat untuk menyimpulkan hasil tersebut.
"Begini, untuk menentukan hasilnya, harus dipadukan antara pengujian di lapangan dan lab. Dalam waktu dekat kami akan melakukan audit untuk menyimpulkan apa penyebab karyawan tersebut keracunan," ungkap Gunanto saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (28/1/2020).
Pengujian lab sendiri, kata Gunanto, dilakukan pada 15 Desember 2019. Selama satu bulan, tepatnya 15 Januari 2020, pengujian lab selesai dan mengeluarkan hasil.
Gunanto menjelaskan, hingga kini pihaknya menduga, makanan berupa ikan tongkol menjadi salah satu faktor penyebab keracunan. Namun, pihaknya masih menunggu kepastian dalam rapat audit itu.
"Dugaan dari dua pengujian, baik lapangan dan uji lab ini, ada pada salah satu menu. Nah, menu tersebut antara lain ada ikan tongkol. Namun kepastiannya akan disimpulkan dalam rapat audit," terang dia.
Pihaknya menjelaskan, selain uji lab, dugaan tersebut juga muncul usai pengujian lapangan yang dilakukan dengan mewawancarai korban. Sementara, pengujian lab hanya sebagai penguat apakah benar makanan tersebut menjadi salah satu faktor penyebab keracunan.
"Pengujian lab itu hanya sebagai penunjang dari penyelidikan lapangan, jadi hanya sebagai penguat saja. Jadi bukan karena hasil lab sudah keluar, maka disimpulkan penyebabnya adalah menu yang diujikan. Jadi tetap harus dipadukan," terangnya.
Baca Juga: Depan Komisi VII DPR, Bos PLN Janji Tak Ada Konflik Kepentingan
Kepala Dinkes Kabupaten Sleman Joko Hastaryo menerangkan, audit sendiri akan dilangsungkan pada pekan depan. Hal itu untuk memastikan faktor penyebab terjadinya kasus keracunan di MTG.
"Saat ini masih dalam proses audit, rencananya pekan depan kami lakukan rapat tersebut untuk memastikan penyebab dari kasusnya," kata Joko.
Joko menjelaskan, dari hasil audit yang keluar, pihaknya hanya bisa memberi rekomendasi kepada perusahaan bersangkutan untuk lebih waspada menggunakan pihak rekanan dalam menyediakan konsumsi karyawannya.
"Dari hasil audit tersebut secara prinsip kan untuk memberi masukan terhadap perusahaan terkait untuk mengambil sikap. Karena mereka bekerja sama dengan jasa penyedia makanan, nanti harus lebih cermat lagi dalam penyediaan konsumsi ke depan. Intinya [penyedia konsumsi] harus memenuhi syarat untuk kesehatan makanan agar tak terulang kembali," tambah dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
Terkini
-
View Menoreh dari Foodcourt Pasar Godean? Ini Rencana Pemkab Sleman
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Pemotretan Road to Prawirotaman Fashion on the Street
-
UGM Angkat Bicara, Ini Kronologi Lengkap Acara Roy Suryo dkk di UC Hotel Tak Difasilitasi Penuh
-
Pemkab Gunungkidul Tidak Naikkan PBB 2025 Demi Ekonomi Warga, Tapi Ingat Deadline-nya
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!