Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 31 Januari 2020 | 15:12 WIB
Moda angkutan Shuttle Bus DAMRI YIA Kulon Progo - (Suara.com/Julianto)

SuaraJogja.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mencoba moda angkutan shuttle bus DAMRI dari Sleman city Hall (SCH) menuju Bandara Yogyakarta International Airport  (YIA), Jumat (31/1/2020). Untuk kali pertama diujicobakannya shuttle bus, rombongan Budi Karya menempuh waktu sekitar 70 menit dari SCH ke bandara di KEcamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo itu.

Budi Karya pun mengapresiasi capaian waktu tempuh yang terbilang singkat tersebut karena perkiraan sebelumnya, waktu tempuh dari SCH menuju ke YIA adalah selama 1 jam 30 menit. Kendati demikian, ia berharap agar waktu tempuh bisa dipercepat lagi.

"Tadi saya coba hanya satu jam 10 menit. Mungkin kalau macet bisa satu jam 20 menit," tuturnya, Jum'at (31/1/2020).

Fasilitas angkutan antarmoda ini sendiri mulai diluncurkan pada Kamis (30/1/2020), sebagai penunjang beroperasinya bandara YIA secara penuh pada 29 Maret 2020 mendatang, di mana seluruh penerbangan dari Bandara Internasional Adisutjipto sudah dipindah ke YIA.

Baca Juga: Nekat Curi Tutup Gorong-gorong, Pria Ini Didoakan Kena Azab Masuk Got

Ia menuturkan, ketika YIA sudah beroperasi penuh, nantinya akan ada 100 penerbangan dengan pesawat jet, yang menampung penumpang hingga 150 orang. Dengan demikian, nanti pergerakan orang yang bepergian dari bandara YIA akan makin masif.

"Karena akan banyak pesawat yang beroperasi di YIA, maka saya perintahkan Dirjen Perhubungan Darat meluncurkan antarmoda transportasi dengan headway 30 menit," terangnya.

Budi Karya pun berharap, shuttle bus DAMRI dapat melayani transportasi ke YIA setelah full operation. Selain itu, nantinya sosialisasi keberadaan shuttle bus tersebut akan terus dilakukan hingga masyarakat bisa memanfaatkannya dengan baik.

"Yang harus dipacu adalah headway, agar penumpang tidak terlalu lama menunggu," tukasnya.

Terkait dengan shelter dan tempat naik turun penumpang, Budi Karya menambahkan, pihaknya tidak akan menambah terlalu banyak shelter. Tujuannya, agar shuttle bus tersebut tidak terlalu sering berhenti dan headway-nya tidak makin panjang.

Baca Juga: Desain Awal Revitalisasi Monas Tak Pangkas Pohon, Pemprov Ubah Rancangan

Kontributor : Julianto

Load More