SuaraJogja.id - Mantan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengunggah video TNI kompak menampilkan tarian Jawa. Ia pun mengungkapkan kekagumannya pada para personel dalam video itu.
Menurutnya, para anggota TNI di video itu memiliki cara yang bagus untuk menjaga kebugaran tubuh sekaligus melestarikan warisan budaya. Ia pun mengaku ingin belajar mempelajari gerakan tersebut.
"Saya dapat video "Senam Wayang". Saya tak tahu siapa koreografernya. Saya berterima kasih kepadanya, kepada anggota TNI yang memperagakan, dan kepada yang memvideokannya. Jaga kebugaran tubuh dilakukan dengan melestarikan warisan budaya. Ingin belajar senam seperti itu, kepada siapa berguru?" cuit akun resmi @lukmansaifuddin, Rabu (5/2/2020).
Berdasarkan cuitan tersebut, rupanya Lukman Saifuddin tak mengerti bahwa gerakan yang dipraktikkan para anggota TNI itu bukanlan senam, melainkan sebuah tarian klasik Keraton Yogyakarta.
Karena menyebutnya sebagai "Senam Wayang", Lukman Saifuddin pun dikoreksi sejumlah warganet. Mereka memberi tahu bahwa tarian itu bernama "Beksan Wanara".
"Itu namanya tari "Beksan Wanara", Pak. Bapak bisa cek di channel YouTube Kraton Jogja, mereka yang menginisiasi flashmob menggunakan tari ini," ungkap @Paramecwara.
"Beksan Wanara tarian klasik yang diciptakan oleh Kiageng Suryo Mentaram putra Hamengku Buwono VII," tulis @c5999bba885547e.
"Beksan Wanara, Pak..." tulis @cak_sugenk.
Sebelumnya diberitakan SuaraJogja.id, video anggota TNI di Akademi Angkatan Udara (AAU) mendadak berseliweran di media sosial sejak diunggah @Dhewagung pada Rabu (15/1/2020). Dalam video itu mereka melakukan flash mob Beksan Wanara.
Baca Juga: Digempur Disrupsi Teknologi, Perusahaan Telko Harus Bertransformasi
Rekaman flash mob "tari kethekan" TNI AU itu diambil dari kanal YouTube Akademi Angkatan Udara, yang telah diunggah pada Jumat (10/1/2020). Berdasarkan keterangan di kotak deskripsi, flash mob yang diikuti seluruh personel AAU itu digelar di Kesatrian Akademi Angkatan Udara.
"Tari Beksan Wanara bercerita tentang perang tanding antara Sugriwa dan Subali pada cerita Ramayana, di mana keduanya bertarung di depan Gua Kiskendo karena adanya kesalah pahaman. Tujuan dari kegiatan ini sebagai wujud cinta akan kebudayaan serta kearifan lokal daerah," tulis Akademi Angkatan Udara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
-
Satu Kampung Satu Bidan, Strategi Pemkot Yogyakarta Kawal Kesehatan Warga dari Lahir hingga Lansia
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan