SuaraJogja.id - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman meminta warga Sleman untuk menunda membeli hewan ternak dari Kabupaten Gunungkidul.
Kepala DP3 Kabupaten Sleman Heru Saptono menjelaskan, imbauan itu disampaikan, menyusul belum adanya status bebas antraks di kota berslogan "Gunungkidul Handayani" tersebut.
"Kami juga meminta untuk tidak membeli daging dari wilayah terjangkit antraks, yaitu Gunungkidul. Hal ini berlaku sampai kasus antraks di wilayah terjangkit tertangani dan Gunungkidul dinyatakan bebas dari kasus antraks," ungkapnya, kala dihubungi pada Minggu (9/2/2020).
Ia menambahkan, ketimbang membeli hewan dari wilayah terjangkit antraks, warga Sleman bisa mencari kebutuhan daging sapi di Sleman, yang pasokannya tergolong aman. Ketersediaan daging sapi masih mencukupi, dengan kebutuhan mencapai 565,885 ton per tahun.
"Dipasok dari peternak Sleman, rumah pemotongan hewan di Bantul, serta badang impor yang dijual di supermarket," kata dia.
Di Sleman, saat ini ada kurang lebih 6.000 ekor sapi tersebar di seluruh wilayah Sleman. Sedangkan untuk sentra peternakan di Cangkringan, jumlah sapi mencapai 1.000 ekor.
Selain tidak membeli sapi dari Gunungkidul, masyarakat yang membeli hewan ternak harus mengantongi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Jika tidak memiliki SKKH, masyarakat bisa mendatangi Puskeswan untuk mengecek kondisi kesehatan hewan. Total ada 14 Puskeswan yang tersebar di 17 Kecamatan se-Sleman.
"Hal ini dilakukan untuk memastikan lalu lintas hewan dari luar maupun dalam Sleman, bebas dari antraks," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga: Terbata-bata, Karen Idol Ikhlas Anaknya Tewas Karena Jatuh dari Apartemen
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Inja Ngaku Tak Percaya Cetak Dua Gol: Janji Beri yang Terbaik untuk PSS Sleman Lawan Kendal Tornado
-
Rahasia di Balik Cacing Tanah: Inovasi IoT Mahasiswa UGM Bisa Ubah Sampah Jadi Pupuk Premium
-
Jangan Anggap Remeh, Jantung Koroner di DIY Lampaui Rata-Rata Nasional, Ini Faktor Risikonya
-
Jogja Atasi Sampah dengan Cara Cerdas: Pupuk Organik Jadi Solusi
-
Bentor Alami Kecelakaan di Taman Pintar, Pemda DIY Desak Dishub Tertibkan Transportasi Ilegal