Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 11 Februari 2020 | 14:01 WIB
Foto pengurus UKM Jamaah Muslim Geografi UGM diblur, Selasa (11/2/2020). [Putu Ayu Palupi / Kontributor]

SuaraJogja.id - Viral foto pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) perempuan yang diblur di media sosial (medsos) Twitter nampaknya tidak saja terjadi di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kejadian serupa ternyata juga terjadi di Fakultas Geografi UGM

Hal itu bisa terlihat dari unggahan di Twitter milik Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jamaah Muslim Geografi (JMG). Dalam unggahannya terlihat sejumlah foto pengurus perempuan di lembaga dakwah Fakultas Geografi UGM periode 1441-1442 H yang di-blur. Unggahan Twitter pada 8 Januari 2020 yang kemudian juga viral tersebut kini dikunci.

Direktur Kemahasiswaan UGM, Suharyadi ketika ditemui di kampus setempat, Selasa (11/02/2020) mengaku sudah mengetahui unggahan tersebut. Namun pihaknya belum mengkonfirmasi JMG tujuan mereka membuat unggahan semacam itu.

"Saya sudah tanya wakil dekan terkait unggahan itu. Pak ini acara apa to pak tapi (beliau) belum tahu juga," ungkapnya.

Baca Juga: Tak Sepakat Eks Kombatan ISIS Dipulangkan, Ini Alasan Dosen UGM

Suharyadi mengaku akan menyelidiki kasus tersebut ke tingkat fakultas. Sebab pihaknya belum mengetahui apakah unggahan tersebut untuk kegiatan internal mereka atau mengatasnamakan kampus secara resmi

Apalagi saat ini banyak mahasiswa yang membuat flyer atau brosur dan poster untuk konsumsi pribadi. Biasanya desain-desain poster dibuat untuk menarik minat orang.

Kejadian serupa sebenarnya sudah terjadi beberapa kali. Sepengatahuan Suharyadi, mahasiswa bahkan menggunakan avatar picture atau sketsa wajah untuk mengganti foto asli dalam kegiatan-kegiatan mereka.

"Namun kalau untuk urusan yang sifatnya resmi arau formal kampus pasti kami larang, tidak  boleh (diblur). Misalnya foto untuk pengurus (BEM), tidak boleh diblur, harus pas foto standar. Tapi kalau di level mereka, saya kan tidak masuk (ranah)," lanjutnya.

Sementara Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani mengungkapkan sebenarnya bila ada pemilihan kepengurusan di BEM atau UKM, mahasiswa seharusnya tidak perlu menge-blur foto pengurus perempuan.

Baca Juga: Peringkat 3 di Asia Tenggara, UGM Jadi Universitas Nomor 1 Se-Indonesia

"Kalau dalam konteks pemilihan (pengurus), ya dipublikasikan siapa (pengurusnya) agar masyarakat kenal siapa dia," ungkapnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Iva akan berkoordinasi dengan Direktorat Kemahasiswaan UGM. Mereka akan mengkaji hal itu untuk mengambil langkah lebih lanjut.

"Nanti akan kita lakukan kajian, kita belum bisa berandai-andai," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More