SuaraJogja.id - Hujan abu tipis terjadi di sebagian wilayah di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman pascaerupsi, Kamis (13/2/2020). Namun, menurut BPBD Sleman, kejadian ini tak membuat wraga maupun wisatawan panik.
"Setelah dua jam dari erupsi, terpantau wilayah yang terdampak hujan abu tipis di beberapa wilayah di Kecamatan Pakem dan Cangkringan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Kamis, dikutip dari ANTARA.
Ia mengatakan, beberapa daerah yang terdampak hujan abu tipis antara lain di Kaliadem Lama, Desa Kepuharjo, Dusun Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan.
"Sedangkan di Kecamatan Pakem hujan abu tipis terpantau di Bukit Turgo dan sekitarnya," katanya.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap Kapan dan Dimana Lucinta Luna Operasi Ganti Kelamin
Kendati demikian, saat ini kondisi sudah kindusif, dan erupsi tidak sampai menimbulkan kepanikan di masyarakat lereng Merapi. Malah, kata Makwan, ada pengalaman baru yang dirasakan wisatawan di sekitar Gunung Merapi.
"Situasi warga masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi saat ini masih beraktivitas seperti biasa, demikian juga para wisatawan justru mendapatkan pengalaman baru dan berwisata seperti biasa," terang Makwan.
Selain itu, Makwan mengatakan, meskipun terjadi hujan abu tipis, tetapi BPBD Kabupaten Sleman tidak akan melakukan pembagian masker.
"Tidak ada pembagian masker, karena kemungkinan area terdampak tidak terlalu luas dan masih ada persediaan pribadi masyarakat lereng Merapi. Saat ini masker harus dihemat karena meningkatnya permintaan masker," kata dia.
Dia menambahkan, saat ini status Gunung Merapi belum berubah dan masih pada status Level II atau waspada.
Baca Juga: Kemendikbud: Guru Bisa Dipidana Jika Terbukti Bully Murid
"Sedangkan untuk rekomendasi potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif," katanya.
Ia memperingatkan supaya tidak ada aktivitas manusia di area dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Dirinya juga mengimbau masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif.
"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi dan agar mematuhi semua himbauan yg diberikan oleh petugas dilapangan," ujar Makwan.
BPPTKG Yogyakarta menyebutkan Gunung Merapi, yang berada di perbatasan Kabupaten Sleman dan Jawa Tengah, mengalami erupsi pada Kamis (13/2/2020) pukul 05:16 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati ± 2000 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas sedang, ke arah barat laut. Erupsi Merapi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi 105 detik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
5 Sepatu Lari Lokal Mulai Rp100 Ribuan, Tampil Stylish Bikin Olahraga Jadi Trendi
-
Demo Zero ODOL, Menko Airlangga: Semua Aspirasi Kita Tampung!
-
Gara-gara Keributan Antar Kampung, Sekolah di Mataram Ini Hanya Dapat 2 Siswa
-
PMI Manufaktur RI Anjlok, Menko Airlangga: Industriawan Lagi Pesimistis!
-
Rekomendasi 5 Tisu Pembersih Makeup Terbaik, Lembut dan Maksimal Angkat Kotoran
Terkini
-
Baru 14 TKM Beroperasi di Malioboro, Hasto Desak OPD Tambah Hingga Titik Nol Km
-
Gojek Hadirkan Kembali Yuk Liburan Untuk Menyambut Libur Sekolah
-
BRI Perkuat Klaster Susu Ponorogo, UMKM Makin Sejahtera dan Produktif
-
KKN UGM Dievaluasi Total Pasca Insiden Maut di Maluku: Masih Relevan atau Harus Dihapus?
-
Pemisahan Pemilu Nasional & Lokal: Strategi Jitu Berantas Politik Uang atau Sekadar Tambal Sulam?