SuaraJogja.id - Di musim yang tidak menentu akhir-akhir ini, Bupati Bantul Suharsono mengingatkan warganya untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Bantul ini banyak yang terkena demam berdarah, tahun 2019 ada 1.300 kasus, jumlah yang tidak sedikit bagi saya, maka hari ini seluruh tim saya minta untuk observasi survei lapangan mengingatkan kepada warga semua," kata Suharsono usai pengarahan Tim Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Bantul, Jumat (14/2/2020).
Menurutnya, belakangan ini wilayah Bantul dilanda musim yang tidak menentu akhir-akhir ini. Terkadang cuaca panas, kemudian hujan, dan hujan yang mengguyur pun tidak merata ke semua wilayah, sehingga potensi genangan air juga mungkin terjadi.
"Sekarang ini musimnya tidak menentu, hujan ya tidak, kemarau ya tidak. Kadang hujan sebagian. Nah saya mengimbau kepada semua warga lewat OPD yang saya sebar ke seluruh Bantul untuk mencegah munculnya sarang nyamuk atau genangan air pada ember-ember plastik yang rusak atau terbuka kena air," tutur Suharsono, dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Lantik Sekda Jabar, Ridwan Kamil Ingatkan Jangan Terjerumus Politik Praktis
Tak hanya pada masyarakat, ia juga mengimbau masyarakat, aparat pemerintah desa dan dukuh, serta kader kesehatan di masyarakat untuk bekerja sama mengantisipasi sarang nyamuk dengan gerakan PSN.
"Karena di tahun 2020 saja sudah enam kasus yang masuk puskesmas, hanya untuk daerah sini [Desa Bantul] saja. Saya minta jangan sampai menyebar di daerah lain, makanya dari pagi sudah saya sebar tim se-Bantul untuk mengingatkan warganya bersih lingkungan," ujar Suharsono.
Suharsono menjelaskan, tim PSN yang disebar juga ditugaskan untuk mengimbau masyarakat supaya selalu menguras bak kamar mandi dua sampai tiga hari sekali, agar jentik-jentik nyamuk tidak bersarang dan berpotensi menimbulkan penyakit.
"Saat menguras tidak hanya dibuang airnya, tapi dinding-dindingnya harus digosok, agar tidak licin, jadi saya minta ada kerja sama yang baik mengingatkan kebersihan lingkungan sekitar, antisipasi tempat potensi genangan air atau wadah terisi air hujan dan bisa berkembangbiak jentik-jentik nyamuk," kata dia.
Baca Juga: Jumatan di Masjid Agung Sleman, Jokowi Bagi-bagi Kaus
Berita Terkait
-
2025: Warga Jakarta Terpapar DBD Capai 1.416 Orang, Terbanyak Jakbar!
-
Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Pramono Kumpulkan Jajaran Besok
-
Menghadapi DBD di Musim Hujan: Anak dan Dewasa Sama Rentannya
-
KKN Unila Gandeng Karang Taruna Warga Makmur Jaya Gelar Sosialisasi DBD
-
7 Cara Mengobati Demam Berdarah dengan Obat Tradisional yang Terbukti Ampuh
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!