SuaraJogja.id - Nasib dua Mahasiswa dan satu penjual minuman keras (miras) yang tepergok bertransaksi di kawasan Umbulharjo, Yogyakarta berujung di meja hijau. Usai Polresta Yogyakarta menggelar jumpa pers, ketiga tersangka diantar ke Pengadilan Negeri Yogyakarta untuk menjalani sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring), Rabu (19/2/2020).
Sidang kasus penjualan dan pembelian minuman beralkohol tanpa izin itu digelar di ruang sidang Garuda Pengadilan Negeri Yogyakarta. Ketiga tersangka memasuki ruang sidang pukul 11.25 WIB.
Hakim Ketua Agus Setiawan mulanya menanyai penuntut umum, yakni AKP Ahmad Zaini, yang juga sebagai penyidik di Polresta Yogyakarta.
"Secara singkat mohon dijelaskan kasus yang terjadi dan melibatkan tiga orang tersangka ini," pinta Agus saat memulai sidang yang disaksikan sejumlah aparat kepolisian dan juga saksi-saksi di gedung pengadilan setempat.
Ahmad Zaini membeberkan kronologi penangkapan ketiga tersangka. Diawali dari patroli Polresta Yogyakarta yang menyasar pada peredaran dan penggunaan miras ke sejumlah tempat, Sabtu (15/2/2020) malam, selanjutnya pihak kepolisian mendapat informasi adanya lokasi peredaran minuman beralkohol tanpa izin di sekitar Umbulharjo.
"Kami lalu melakukan pencarian dan setelah diselidiki memang benar ada warung kelontong yang diketahui menjual minuman-minuman keras," ujar Zaini kepada hakim.
Pihaknya melanjutkan, dari pencarian tersebut, polisi menangkap basah dua pembeli yang diketahui berstatus mahasiswa. Tersangka RH dan MS tengah membeli miras kepada penjual berinisial RD.
Hakim Ketua juga menanyai dua saksi dari kepolisian pada sidang tersebut, apakah benar polisi dalam patroli tersebut telah mengamankan ketiga tersangka.
Penjelasan dari penuntut umum dan saksi menjadi gambaran hakim terkait kasus pada 15 Februari ini. Selanjutnya, hakim memanggil tiga tersangka untuk mencecar dengan pertanyaan.
Baca Juga: Final Persebaya vs Persija Digeser ke Sidoarjo, Jakmania Dilarang Hadir
"Untuk pembeli, apa jenis minuman keras yang kalian beli pada 15 Februari lalu. Berapa harga yang kalian bayarkan dan tahu dari mana jika bapak ini [menunjuk RD] menjual miras?" tanya Agus kepada dua mahasiswa.
RH dan MS menjawab, keduanya membeli miras jenis anggur merah. Masing-masing tersangka mengungkapkan, dengan merogoh kocek Rp80 ribu, pihaknya sudah bisa menenggak minuman tersebut.
"Saya tahu dari teman bahwa dia [RD] yang biasa menjual minuman itu. Karena mengetahui lokasinya, saya berangkat sendiri membeli minuman ini [anggur merah]," kata RH.
Hakim juga menanyai alasan mereka membeli anggur merah. Keduanya pun kompak menjawab sebagai penhangat tubuh.
Kendati demikian, raut wajah Agus Setiawan menunjukkan dirinya tak begitu percaya dengan alasan mahasiswa asal Sleman dan Bantul tersebut. Agus tetap membacakan amar vonis.
Kepada penjual miras, Agus juga menanyakan bagaimana RD menjual minuman tersebut. Pihaknya mendapat jawaban, salah satu caranya dengan memberi informasi satu orang ke orang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Dua Pemain PSS Sleman U-18 Dapat Kesempatan Latihan bersama Tim Senior
-
Hati-hati pada Penipuan Perbankan, Ini Tips dari BRI agar Aman Bertransaksi Saat Nataru
-
Supardi Tak Lagi Mengayuh di Usia Senja, Dapat Hadiah Nataru Becak Listrik Pindad dari Prabowo
-
Swara Prambanan Kembali Hadir, Mengajak Berbagi Harapan di Pergantian Tahun
-
Jejak Warisan Pemikiran Ustaz Jazir, Sang Pelopor Masjid Jogokariyan