Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 22 Februari 2020 | 00:31 WIB
Wakapolda DIY, Brigjen Pol Karyoto memberi keterangan kepada wartawan di Posko DVI, SMPN 1 Turi, Sleman, Jumat (21/2/2020) malam. [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Pencarian siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat kegiatan Pramuka susur sungai di Sungai Sempor, Turi, Sleman dihentikan. Mengingat kondisi lapangan dan penerangan yang minim, tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD DIY dan Sleman serta para relawan, menarik mundur petugas untuk menyisir korban di sungai.

"Meski pencarian sudah dihentikan kami tetap berjaga-jaga. Dari BPBD tadi pencarian dihentikan sementara. Jadi untuk pencarian di air, hal itu tak memungkinkan," jelas Wakapolda DIY, Brigjen Pol Karyoto kepada wartawan di posko DVI, SMPN 1 Turi, Sleman, Jumat (21/2/2020) tengah malam.

Karyoto menjelaskan meski pencarian dihentikan petugas Polri masih diarahkan untuk berjaga-jaga. Hal itu sebagai antisipasi jika ada laporan warga atau korban yang berhasil ditemukan.

"Anggota kami cukup banyak, sehingga polisi tetap bersiaga untuk menangani korban yang belum ditemukan," katanya.

Baca Juga: Kronologi Siswa SMPN 1 Turi Sleman Hanyut, Tidak Hujan saat Kejadian

Karyoto menjelaskan bahwa insiden ini memang tak bisa diprediksi. Pasalnya, informasi sebelum insiden terjadi, lokasi susur sungai pelajar SMP belum ada tanda-tanda hujan dan tinggi air hanya sebatas lutut.

"Dari informasi tempat mereka outbond tidak hujan dan tinggi air (sungai) hanya sebatas lutut. Namun tiba-tiba ada air datang dari atas dan menghanyutkan beberapa siswa," kata dia menambahkan.

Pihaknya memastikan hingga pukul 23.40 wib, jumlah korban meninggal sebanyak enam orang. Empat sisanya masih dalam belum ditemukan.

"Ada enam yang meninggal dan empat belum terkonfirmasi (belum ditemukan). Nanti kami kerahkan untuk menemukan mereka," katanya.

Baca Juga: Basarnas Pastikan 239 Siswa SMPN 1 Turi Sleman Selamat

Load More