Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 22 Februari 2020 | 13:01 WIB
Sejumlah orang tua pelajar SMPN 1 Turi korban hanyut banjir Sungai Sempor menunggu di Klinik Pratama SWA, Trimulyo, Sleman, Jumat (21/2/2020). - (Suara.com/Baktora)

"Kalau pas bareng-bareng gini dia ceria, bisa cerita, begitu masuk kamar, sendirian, dia nangis. Semalam enggak bisa tidur dan makan ini, teringat kejadiannya itu kata dia. Saya juga enggak berani nanya. Kalau dia cerita sendiri saja, saya dengarkan," terang Fibri.

Hingga kini, Fibri mengatakan, pihak sekolah mbelum memberi informasi lanjutan apa pun soal kegiatan belajar mengajar pascainsiden. Keberadaan Pak Y pun juga belum diketahui sampai saat ini.

Load More