Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 22 Februari 2020 | 15:35 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengunjungi Puskesmas 1 Turi, Sabtu (22/2/2020), pascatragedi susur Sungai Sempor SMP N 1 Turi Sleman pada Jumat (21/2/2020). - (Suara.com/Julianto)

SuaraJogja.id - Menteri Sosial Juliari Batubara datang ke Posko induk Puskesmas 1 Turi Sleman. Juliari tiba di Puskesmas tersebut pada Sabtu (22/2/2020) pukul 14.00 WIB dan langsung menyalami keluarga korban di lokasi.

Ia hadir sebagai wakil pemerintah untuk melihat langsung bagaimana penanganan dari bencana tersebut. Juliari juga berencana akan menemui keluarga korban dan memberikan santunan bagi keluarga korban yang meninggal dunia serta bertemu petugas di lapangan.

"Kami sangat berduka karena ini adalah anak-anak yang masih usia sangat remaja. Semoga keluarga bisa kuat dan tabah menerima cobaan ini dan juga kami berdoa untuk anak-anak yang masih dirawat agar kiranya bisa segera pulih kembali, bisa normal kembali, dan beraktivitas seperti sedia kala," tutur Juliari, Sabtu (22/2/2020), di Puskesmas I Turi Sleman.

Pihaknya juga mendengar, masih ada ada 2 orang korban yang belum ditemukan. Ia pun berharap agar keduanya segera bisa ditemukan dan investigasi yang menyeluruh terhadap peristiwa ini dilakukan.

Baca Juga: 1 Jenazah Korban Susur Sungai SMP 1 Turi Masih Proses Pengangkatan

"Karena ada nyawa yang hilang tentu harus ada investigasi, kenapa hal ini terjadi apakah ada unsur kelalaian misalnya, dan sebagainya," ungkapnya.

Mulai saat ini, bagi korban selamat, Kementerian Sosial (Kemensos) sudah mengadakan layanan psikologi sosial trauma healing.

Di samping itu, pemerintah melalui Kemensos berencana akan memberikan santunan sebesar Rp15 juta bagi masing-masing keluarga yang anaknya meninggal. Sementara, korban yang luka-luka akan mendapatkan santunan dari pemerintah daerah.

"Kalau yang luka-luka itu merupakan tanggungan oleh pemerintah daerah sampai benar-benar sembuh," tambahnya.

Untuk trauma healing ini sendiri, pihaknya akan menurunkan psikolog dalam jumlah yang besar, yaitu di atas 50 orang, karena jumlah yang harus didampingi pun cukup besar. Sementara, untuk proses hukumnya, ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib, dan ia memahami bahwa pihak kepolisian sudah bisa menangani hal tersebut.

Baca Juga: Alami Trauma, Korban Selamat Susur Sungai SMP 1 Turi Tak Mau Makan

Kontributor : Julianto

Load More