Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 06 Maret 2020 | 08:08 WIB
Sejumlah driver ojek online memadati jalan Ring Road Utara sebelum aksi ricuh Depok, Sleman, Kamis (5/3/2020). [Suarajogja.id/M Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Sejumlah orang luka-luka dalam kerusuhan di Jalan Babarsari, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Kamis (5/3/2020) kemarin, antara massa driver ojek online (ojol) dan sekelompok yang diduga debt collector (DC). Seorang driver ojol mengaku rekannya ditembak dan dibacok dalam kerusuhan tersebut.

Menurut sumber yang minta tak disebutkan identitasnya demi keamanan itu, driver ojol yang menjadi korban luka, selain dicabok, ada juga yang ditembak dengan senjata yang diduga air softgun.

"Ada dua yang kena tembak. Satu di kaki, satu lagi bagian tubuh," kata dia, sembari mengarahkan tangan ke bagian dada, saat ditemui HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id di lokasi, Kamis malam.

Ia mengatakan, korban langsung dilarikan ke rumah sakit, tetapi dirinya tak tahu rumah sakit mana. Driver ojol tersebut menuturkan, ia dan rekan-rekannya khawatir, akan ada aksi balas dendam dari DC jika konflik keduanya tak kunjung terselesaikan, apalagi banyak driver ojol bertebaran di jalanan, sehingga sangat mudah ditemui.

Baca Juga: 5 Berita Hits Bola: Paul Munster Heran Stadion Brawijaya Bisa Gelar Liga 1

"Kami benar-benar minta ada jaminan dari pihak kepolisian [untuk keamanan ojol]," kata dia.

Seorang driver ojol berinisial R juga sebelumnya telah mengatakan, beberapa rekannya menjadi korban penganiayaan dalam kerusuhan di Babarsari.

"Gojek lewat disikat. Yang kena bacok ada tiga sampai empat orang," ungkap R.

Penganiayaan itu, menurut Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah, masih akan ditelusuri.

"Makanya tadi saya minta dirawat di mana [korban luka]? Siapa korban mereka belum bisa menunjukkan. Saya juga minta teman-teman Reskrim mencari tahu posisi korban yang katanya dibacok," kata Rizky.

Baca Juga: Ifa Isfansyah Jadi Ketua Juri Indonesian Box Office Movie Awards 2020

Sementara, terkait penembakan dengan air softgun, ia membantah ada kejadian tersebut.

"Enggak ada yang ditembak. Enggak ada kalau itu," tuturnya.

Di samping itu, Polda DIY juga turut andil menangani kerusuhan ia. Pihaknya mengimbau seluruh masyarakat yang terlibat untuk menahan diri setelah bentrok. Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menambahkan, jajaran Polda DIY bersama pemangku kepentingan lainnya tengah mengupayakan penyelesaian konflik antara driver ojol dan DC itu.

“Mohon semua pihak agar menahan diri. Pihak-pihak yang tidak terlibat langsung dalam peristiwa ini hendaknya jangan membuat situasi tidak kondusif, karena akan membuat masalah tidak bisa segera diselesaikan,” ujar Yuliyanto, Kamis (5/3/2020).

Yuli mengatakan, polisi akan mengambil langkah hukum atas pelanggaran hukum dalam bentrokan antara driver ojol dan debt collector di sejumlah wilayah di Sleman, yang disebutkan sebagai buntut dari dugaan penganiayaan.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan antara driver ojol dan DC diduga bermula dari penganiayaan yang dilakukan DC pada driver ojol ernama LAK (29) pada Selasa (3/3/2020) di Jalan Wahid Hasyim, Condongcatur, Depok, Sleman. LAK disinyalir dianiaya setelah mencoba melerai oknum DC yang sedang berusaha menarik paksa motor milik seorang driver ojol lainnya saat berada di kawasan Jalan Wahid Hasyim.

Keesokannya, Rabu (4/3/2020), ratusan driver ojol menggeruduk kantor leasing di Jalan Wahid Hasyim. Salah satu driver ojol, GL, mengatakan, ia dan rekan-rekannya datang ke lokasi untuk melakukan aksi solidaritas.

"DC-nya nantang didatengi 1.000 ojol. Ya sudah kita samperin," kata GL.

Kemudian, pada Kamis (5/3/2020), Kantor Grab Yogyakarta, Ruko Casa Grande, Jalan Padjajaran atau Ring Road Utara, Maguwoharjo, Depok, Sleman dipenuhi driver ojol dan para pria yang diduga DC. Kapolres Sleman Rizky Febriansyah mengungkapkan, kantor leasing berupaya melakukan mediasi di kantor ojol, tetapi para driver mengira kantornya diserang. Sempat terjadi aksi saling lempar batu antara kedua kelompok.

Kerusuhan kemudian meluas. Para driver ojol tersulut emosi, lalu merusak beberapa kantor leasing di Jalan wahid Hasyim. Sebagian massa juga bergerak Jalan Babarsari hingga pecah keributan yang makin memanas di sana. Mereka berangsur bubar pada sekitar pukul 19.00 WIB.

"Kami beri waktu sekitar 10 menit untuk bubar," kata Rizky Ferdiansyah.

Load More