SuaraJogja.id - Warga gabungan dari Pedukuhan Kloposepuluh dan Sanggrahan Kidul, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabuapten Kulon Progo melakukan kerja bakti membuat tanggul sementara setelah salah satu tanggul di perbatasan antara dua dusun tersebut ambles pada Jumat (6/3/2020) pukul 10.00 WIB.
Tanggul tersebut menjadi harapan warga kedua dusun untuk menahan air yang bisa kapan saja meluap ke permukiman warga, terlebih saat musim penghujan.
Amblesnya tanggul itu terjadi sesudah banjir saat air sudah mulai surut. Hal itu terjadi karena curah hujan yang terlalu tinggi membuat tanah di atas retak-retak, belum lagi, kata warga, ditambah dengan adanya beban dari pepohonan yang membuat tanah itu semakin turun.
"Berhubung di bawah ini ada saluran sanitasinya, untuk mengantisipasi jalannya air, karena aluran sanitasinya juga ikut turun gitu karena tanah ini. Jadi kita kerahkan warga untuk kerja bakti," kata Ketua RT 18 Dusun Sanggrahan Kidul Kasil Pujo Sutrisno, ditemui SuaraJogja.id. di lokasi pembangunan tanggul sementara
Ia mengatakan bahwa kerja bakti itu sudah dilakukan sejak Jumat sore setelah tanggul itu ambles. Beberapa warga dari dua dusun tersebut ikut terlibat dalam pembuatan tanggul sementara.
"Ini swadaya dan inisiatif warga, tapi kemarin Babinsa sudah ada yang datang. Pak Dukuh, Pak Lurah, dan perangkat desa sudah kemari, tapi untuk bantuan seperti pasir atau yang lain memang belum ada," imbuhnya.
Ia menuturkan bahwa kejadian tanggul ambles di situ bukan yang kali pertama terjadi. Tahun sebelumnya sudah ada dua titik yang mengalami hal serupa.
Warga saat ini hanya memaksimalkan material yang ada, seperti menggunakan karung dari sisa bantuan sebelumnya dan mengisinya dengan tanah di sekitar lokasi.
Kasil mengatakan bahwa saat ada acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), sudah ada usulan dari warga yang meminta sepanjang jalur ambles, kurang lebih 300 meter, untuk dibuatkan bronjong.
Baca Juga: Interview: Rachel Amanda Bicara Soal Kesuksesaan Film NKCTHI
"Sudah beberapa kali diusulkan. Bahkan dari Dinas PU Kabupaten juga sudah meninjau langsung, tapi masih belum ada realisasi," ungkapnya.
Jika memang terjadi jebol, kemungkinan akan berdampak pada beberapa dusun di daerah itu, khususnya Kloposepuluh dan Sanggrahan Kidul.
Berita Terkait
-
Penerimaan Pajak Kulon Progo Alami Kenaikan sejak Pembangunan YIA
-
Bronjong Sungai Serang di Kulon Progo Ambles Seusai Banjir
-
Banjir hingga Longsor, 33 Bencana Dampak Hujan Lebat Landa Kulon Progo
-
Banjir Rendam Kelas, Kegiatan Sekolah di Kulon Progo Terganggu
-
Dinkes Kulon Progo Imbau Masyarakat Tak Panik Hadapi Corona
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
Terkini
-
SaveFrom vs SocialPlug Download Speed Comparison: A Comprehensive Analysis
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan