Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 11 Maret 2020 | 10:44 WIB
Ilustrasi belajar (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Kepala Disdikpora Gunung Kidul Bahron Rasyid di Gunung Kidul, Rabu (11/3/2020) mengatakan Disdikpora mendorong semua guru melakukan inovasi untuk pembelajaran merdeka kepada sekolah supaya bisa memberikan pelajaran maksimal.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memang mengembangkan program "merdeka belajar" berbasis teknologi informatika dalam rangka mendorong inovasi guru dalam memberikan kemudahan bagi siswa dalam belajar.

“Merdeka belajar memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengevaluasi hasil belajar anak. Kepada siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan dan dikembangkan sesuai dengan potensi masing-masing,” kata Bahron melansir dari Antaranews.

Ia berharap, depan konsep baru dari mendikbud tersebut bisa dicoba lantas kemudian diterapkan di semua sekolah dan semua tingkatan.

Baca Juga: Disdikpora Kulon Progo Keluarkan Surat Edaran Sekolah Antisipasi Covid-19

“Dengan pola ini maka tidak lagi ada keraguan guru dalam mengembangkan potensi didik yang dimiliki. Dengan inovasi yang mereka ciptakan, justru kemerdekaan ini akan mendorong kepada guru di sekolah untuk melakukan inovasi apa saja demi tercapainya tujuan pembelajaran,” ujar Bahron.

Ia juga menambahkan, dengan metode ini para pelajar tidak akan terkungkung oleh materi dan mereka bisa memilih potensi apa yang akan dikembangkan.

Menurutnya, setiap anak memiliki talenta yang berbeda-beda. talenta tersebut, sambungnya, akan berkembang ketika diberikan fasilitas untuk berkembang dan guru yang ikut mendukung.

“Sebenarnya, 2015 kami sudah memulai dan baru intens di 2017. Kebetulan gayung bersambut ada program
datang di tengah semangat untuk belajar. Sudah lebih dari 50 sekolah mengembangkan model merdeka belajar, baik di SD maupun SMP,” kata Bahron.

Saat disinggung mengenai kendala, Bahron mengatakan terdapat keterbatasan alat atau sarana dan prasarana.

Baca Juga: Waspada Corona Covid-19, Panitia Pernikahan Sediakan Hand Sanitizer

Meski begitu, jaringan yang sudah dimiliki saat ini sudah cukup bagus dan para pengajar yang bersemangat.

“Antara guru tertentu, peran musyawarah guru mata pelajaran dioptimalkan yang akan bertemu terus untuk saling melengkapi,” katanya.

Kabid TK SD Disdikpora Gunung Kidul Sumarto juga mengatakan, ada lima sekolah menerapkan program “Merdeka Belajar", yakni SMP Negeri Karangmojo, SD Negeri 1 Wonosari, SMA Negeri 1 Playen dan SD Negeri 1 Mulusan serta SD Negeri Pampang II, Paliyan.

Program ini memudahkan siswa mendapatkan materi pelajaran, meski siswa tersebut izin tidak masuk sekolah. Siswa dapat mengakses materi pelajaran karena sudah diberi akses masuk jaringan.

“Jadi pendeknya, dari luar kelas sekalipun anak-anak tetap bisa belajar. Anak-anak juga telah diberikan akun untuk log in,” kata Sumarto.

Load More