Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Rabu, 11 Maret 2020 | 16:51 WIB
Sebuah pemberitahuan soal masker kosong ditempel di pintu masuk apotek yang berada di Jalan Sultan Agung, Umbulharjo, Yogyakarta, Sabtu (7/3/2020). [Suarajogja.id / M Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Dampak kecemasan mengakibatkan masyarakat banyak yang membeli masker untuk mencegah penularan virus Corona. 

Tingginya permintaan kemudian berdampak pada meningkatnya harga jual masker. Satu kotak masker bahkan mencapai harga Rp300.000, setelah sebelumnya dijual seharga Rp35.000. 

Menanggapi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya agar tidak terjadi peningkatan harga yang signifikan, termasuk ancaman penjara bagi pedagang yang menimbun masker. 

Meski demikian, harga masker di apotek Bantul masih terbilang mahal. Misalnya di Apotik yang terletak di Klodran, Palbapang, Bantul masker dijual seharga Rp10.000 per 3 lembar. 

Baca Juga: Kasus DBD di Bantul Melonjak Lebih Dari 2 Kali Lipat

Petugas Apotek, Lisa mengatakan stok makser juga masih sulit di dapat. Sehingga ia membatasi jumlah pembelian masker. 

"Masih susah, saya pesan 9 box cuma dikirim 2 box," kata Lisa saat ditemui di Apotek Rabu (11/3/2020). 

Ia mengatakan, karena persediaan yang sedikit namun permintaan banyak, terpaksa menyembunyikan masker yang dijual. 

Menurutnya, jika kotak masker dipajang di etalase ada banyak pembeli yang ingin memborong. Namun, ia memikirkan pembeli lainnya jika masker yang tersedia diborong. 

Sehingga selain menyembunyikan kotak masker ia juga membatasi pembelian. Hal ini dilakukan, agar penjualan dapat lebih merata. 

Baca Juga: Sempat Meroket karena Corona, Harga Jahe di Bantul Perlahan Turun

"Banyak yang beli, kalau saya pajang di depan itu pada mau borong. Cuman kan saya kasihan nanti pasien lain kalau mau beli gak kebagian," kata Lisa. 

Load More