SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta merespon longsornya rumah warga Kampung Jlagran RT 2/ RW 8, Kelurahan Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta.
Dengan Kampung Tangguh Bencana (KTB), bekas longsoran akan ditutupi terpal untuk menahan air hujan yang berpotensi menimbulkan longsor susulan.
"Penanganan paling cepat yang bisa kami ambil adalah menutup longsoran dengan terpal. Hal itu menyusul potensi hujan lebat yang bisa terjadi sewaktu-waktu dan menyebabkan longsor susulan," kata Pendamping KTB BPBD Kota Yogyakarta, Heri Joko Pitono kepada SuaraJogja.id, Kamis (12/3/2020) siang.
Pihaknya menjelaskan, saat ini BPBD hanya bisa mengambil langkah antisipatif. Terkait pembangunan talut atau rumah bekas longsoran belum bisa dipastikan.
"Sementara ini langkah antisipasi yang kami lakukan. Namun untuk pembangunan, rehabilitasi dan rekonstruksi kan belum bisa, saat ini masih sebatas penyampaian kejadian," kata dia.
Heri menuturkan, tim gabungan baru membongkar bagian rumah yang paling terdampak yakni di sebelah selatan.
Sejumlah puing dan beton masih menggelantung di bagian utara rumah, kendati demikian pihaknya urung membongkar bagian tersebut.
"Jadi cukup bahaya jika bagian timur rumah yang amblas dirobohkan sekarang. Apalagi saat potensi hujan deras bisa terjadi sewaktu-waktu. Saat ini baru rumah sisi selatan yang kami bersihkan," tuturnya.
Camat Gedongtengen, Tauhid menjelaskan bahwa korban dampak longsoran saat ini hanya dibantu dengan logisitik.
Baca Juga: Hollaback Jakarta, 'Ruang Aman' Lawan Pelecehan Seksual
"Dari pihak kecamatan, kami hanya membantu lewat bantuan logistik, jika lokasi atau tempat tinggal untuk pemilik, kami arahkan ke rumah keluarga korban yang masih ada di sekitar Gedongtengen," ujar Tauhid.
Ditanyai soal adakah pembangunan talud yang dinilai sangat perlu dilakukan, Tauhid menjelaskan hal itu menjadi tanggungjawab pemerintah pusat dan juga BBWS-SO.
"Kewenangannya berada di pemerintah pusat. Mungkin untuk pembangunan talut sendiri dari pihak Balai Besar (BBWS-SO)," jelas Tauhid.
Pemilik rumah, Yohanes Didik Umboro berharap pemerintah segera melakukan pembenahan. Mengingat, lokasi yang cukup memprihatinkan dan berpotensi adanya longsor susulan.
"Saya berharap segera ada tindakan (dari Pemerintah), saya sudah 30 tahun tinggal di rumah ini dan kejadian longsor ini baru sekali terjadi," ujar Umboro.
Rumah Umboro terletak di sisi barat aliran sungai Winongo. Tepatnya berada sekitar satu meter dari bibir sungai. Longsornya talud sungai Winongo pada Rabu (11/3/2020) merusak kamar tidur, dapur dan kamar mandi milik dia.
Sebelumnya, diberitakan sebuah rumah warga Jlagran ambles akibat talud longsor yang terjadi di Kampung Jlagran RT 2/ RW 08, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta, Rabu (11/3/2020).
Meski tak ada korban jiwa, satu buah kasur dan sepeda ikut terperosok akibat longsoran yang terjadi. Hingga kini, BPBD bersama TNI dan Polri tengah berusaha membersihkan puing dan menutup terpal bekas longsoran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Operasi Patuh Progo 2025 Yogyakarta Digelar, Knalpot Brong Disita dan Tilang di Tempat
-
Jogja Siaga Stunting, Data Terbaru Ungkap Ratusan Keluarga Berisiko: Ini yang Dilakukan Pemkot?
-
Rumah Dihancurkan, Warga Lempuyangan Ngamuk, PT KAI Dituding Tak Manusiawi Saat Eksekusi
-
SDM Rendah? Wanita Ini Lecehkan Yogyakarta di Instagram, Akunnya Langsung Raib
-
Sekolah Rakyat DIY di Tahun Ajaran Baru, 275 Siswa Diterima, Pemda Siapkan MOS Berkualitas