SuaraJogja.id - Bupati Kulon Progo Sutedjo memberlakukan kebijakan belajar di rumah untuk para siswa di Kulon Progo demi menekan angka penularan virus corona penyebab COVID-19 dengan mengurangi kegiatan di luar rumah yang melibatkan kerumunan orang. Instruksi tersebut disampaikannya kala menggelar jumpa pers di Ruang Menoreh Kompleks Pemkab Kulon Progo, Jumat (20/03/2020), didampingi Kepala Disdikpora Kulon Progo Sumarsana dan Kepala Dinkes Kulon ProgoSri Budi Utami.
Sutedjo menyampaikan upaya dan penanganan terbaru menanggapi makin meluasnya virus corona SARS-CoV-2 ini di Yogyakarta. Kebijakan terbaru yang perlu untuk diperhatikan berkaitan dengan hasil rapat di Pemda DIY Kamis (19/3/2020) kemarin.
Dengan keputusan terbaru tersebut, akan diberlakukan belajar di rumah bagi siswa didik di DIY mulai 23 sampai 31 Maret 2020. Kebijakan tersebut memang sengaja hanya berlaku kurang lebih seminggu karena setelahnya akan ada evaluasi lanjutan. Untuk itu, masyarakat diharap ikut mendukung kebijakan ini agar bisa efektif.
"Evaluasi ini untuk mengetahui perjalanan dari tanggal 23 itu efektif tidak kebijakan itu dilaksanakan di lapangan. Ukuran efektivitasnya adalah anak-anak tersebut memang belajar di rumah atau malah berkumpul di luar," kata Sutedjo saat jumpa pers, Jumat.
Jika memang kebijakan belajar di rumah itu efektif, lanjut Sutedjo, kemungkinan sistem tersebut akan diperpanjang lagi setelahnya.
Selain itu, terkait tentang kebijakan lockdown, Sutedjo menuturkan bahwa hal itu bukan otoritas daerah, melainkan otoritas pusat. Pemerintah daerah, kata dia, tidak mempunyai wewenang untuk menentukan akan dilakukan lockdown atau tidak.
Ia juga menekankan bahwa studi banding pejabat daerah akan ditunda terlebih dahulu, begitu juga acara yang melibatkan massa yang cukup besar.
"Kegiatan apa pun ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Untuk kunjungan dari luar daerah ada beberapa yang membatalkan, ada juga yang tidak. Jika memang tidak dibatalkan, kita minta untuk ditunda dulu," ujarnya.
Terkait aktivitas keagaaman, Sutedjo mengatakan bahwa sudah ada surat edaran untuk masing-masing agama. Semua hanya tinggal menyesuaikan saja. Jika memang perlu untuk dilaksanakan dengan massa yang banyak, menurut Sutedjo, tentu harus disediakan layanan-layanan kesehatan atau setidaknya tindakan preventif dari masing-masing pihak penyelenggara.
Baca Juga: Doddy Sudjarat Ungkap Kondisi Kandungan Vanessa Angel
Hal terakhir yang ia sampaikan terkait kebijakan terhadap layanan publik, apakah akan diliburkan atau tetap berjalan seperti biasa. Pihaknya menekankan bahwa instansi-instansi atau pelayan publik terkait akan tetap dibuka seperti biasa.
"Untuk kebijakan layanan publik, hari ini dikirimkan edaran untuk ASN. Belum ada kebijakan untuk menutup layanan untuk besok Senin. Intinya adalah, tetap jaga kebersihan diri dan siapkan segala keperluan yang dibutuhkan demi kebersihan lingkungan dan diri sendiri. Belum ada juga rencana pembatasan pelayanan publik. Sejauh ini ASN tidak libur," tegas Sutedjo.
Dirinya menjelaskan, sudah banyak langkah antisipasi dari seluruh jajaran Pemkab dan stakeholder. Pihak Pemkab juga terus mengingatkan budaya wajib mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer serta pemeriksaan suhu tubuh pada tiap orang sebelum masuk kantor.
Ia terus mengimbau pula masyarakat di Kulon Progo agar tidak banyak beraktivitas di luar rumah. Di tengah kondisi makin mengkhawatirkannya penularan virus corona, ia menegaskan, pilihan yang tepat adalah berdiam diri di rumah jika memang tidak ada urusan yang mendesak.
Berita Terkait
-
Ditutup PT TWC, Begini Situasi Candi Prambanan di Tengah Wabah Corona
-
Sultan Tetapkan DIY Berstatus Tanggap Darurat Bencana COVID-19
-
Pandemi Virus Corona, Pangeran George dan Putri Charlotte Belajar di Rumah
-
Keuskupan Agung Semarang Tiadakan Segala Kegiatan Gereja, Misa via Online
-
10 RS di Sleman Ditunjuk Bantu RS Rujukan COVID-19, Dinkes Beri Bimtek
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Geger Beras Oplosan di Gunungkidul? Ini Fakta Sebenarnya
-
Magma Kaya Potasium: Ancaman Kaldera Tersembunyi? UGM Teliti Evolusi Gunung Api di Indonesia
-
Bantul Jadi Kampung Perikanan Nasional: Ini Strategi Jitu Dongkrak Ekonomi Desa Lewat Ikan
-
Di Balik Jeruji Besi, Asa di Hari Anak: Remisi & Momen Haru di LPKA Yogyakarta
-
Yogyakarta Gandeng Korporasi Lawan Stunting: Ratusan Balita Jadi Prioritas