Di rumah sakit, balita tersebut hanya didiagnosa sakit panas biasa. Dokter memberikan obat penurun panas dan obat batuk. Namun karena tak kunjung turun suhu badan dan batuknya makin menjadi-jadi, si balita kembali dibawa ke IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Oleh dokter, pasien disarankan untuk opname. Kemudian saat itu si ibu menceritakan kalau dia dan anaknya tersebut baru saja pulang dari Depok. Sontak pengakuan tersebut membuah heboh seisi rumah sakit. Balita langsung diambil foto paru-parunya dan diberi infus.
Dokter pun mencurigai pasien tersebut suspect COVID-19 karena memiliki riwayat pernah ke daerah pandemik Covid-19. RS kemudian merujuk balita ke RSUP Dr Sardjito untuk ditangani lebih jauh.
"Saya dan balita naik ambulance dan langsung masuk IGD. Disitu kami langsung dibawa ke ruang isolasi, senin (09/03/2020) sekitar pukul 12 siang," ungkapnya.
Masuk sebagai PDP, balita kemudian dites swap dua kali. Tiga hari kemudian didapatkan hasil kalau balita tersebut positif Covid-19. Si ibu dan ayah pun kemudian ikut masuk ruang isolasi, Sedangkan keluarga lainnya masuk Orang Dengan Pemantauan (ODP).
Di RS Sardjito, pemeriksaan paru-paru dilakukan karena pasien batuk tiada henti. Tindakan pengawasan terus dilakukan untuk memantau kesehatan balita karena batuknya yang tidak segera berhenti.
Suhu badan balita yang sempat turun kembali naik. Pasien yang masih lemas sempat ketakutan saat diperiksa suster dan dokter yang mengenakan baju steril.
Namun kondisinya semakin membaik dari hari ke hari. Pasien pun diberi mainan untuk mengusir kebosanannya. Pasien dan kedua orangtuanya diperbolehkan pulang setelah dua minggu berada di ruang isolasi.
"Sekarang [anak saya] sudah mau makan dan beraktivitas biasa. Namun oleh dokter diminta untuk tetap di rumah selama dua minggu kedepan. Kami orang tua juga diminta menjaga kesehatan dengan minum vitamin dan makanan bergizi," jelasnya.
Baca Juga: Sepekan Positif Virus Corona, Kondisi Menhub Budi Karya Sumadi Kini Stabil
Si ibu mengaku sangat bahagia akhirnya dia dan anaknya dinyatakan negatif corona. Dia berterimakasih pada dokter dan perawat serta tenaga medis yang sudah merawat mereka dengan sangat baik.
Dia berharap para pasien COVID-19 lain yang masih berjuang untuk sembuh untuk tetap kuat. Selain berdoa, menjaga imun dengan baik sangat dibutuhkan.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Sudah Periksa 8 Orang terindikasi Corona, Pemkab Bantul Lakukan Hal Ini
-
Masjid Jogokaryan Yogyakarta Produksi Hand Sanitizer dan Dibagikan Gratis
-
Corona Merebak, Pengelola Goa Kiskendo Ungkap Penurunan Jumlah Wisatawan
-
Update COVID-19, Satu PDP Corona di RSUD Wates Balita Umur 4 Bulan
-
Update Corona di Jogja: 1 Pasien Positif Sembuh, 1 PDP Meninggal
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok