SuaraJogja.id - Merebaknya virus corona di berbagai daerah di Indonesia terus meningkat dari hari ke hari. Melansir dari laman kawalcovid.id, hingga hari Kamis (26/3/2020) pukul 17.00 WIB, jumlah pasien positif sebanyak 893 orang. Meningkat signifikan, dari sehari sebelumnya, yakni 790 kasus positif.
Hingga saat ini, Pemerintah DI Yogyakarta, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sebelumnya sudah menyampaikan bahwa DIY hingga saat ini tidak memberlakukan lockdown, melainkan hanya melakukan physical distancing, atau jaga jarak fisik.
Meski sudah diberi arahan untuk menjaga jarak saja, faktanya masyarakat di DIY sudah melakukan langkah gercep alias antisipasi cepat dalam mengatasi mewabahnya corona di Yogyakarta.
Aksi mandiri memang sangat dibutuhkan saat ini. Gerakan secara sukarela hingga gotong royong masyarakat secara mandiri sangat dibutuhkan, hingga lapisan masyarakat terbawah bisa bergerak secara mandiri tanpa menunggu himbauan dari pemerintah.
Salah satu yang sudah melakukan langkah konkrit adalah Kampung Karangwuni dan Selobonggo yang ada di wilayah administratif Bangunkerto, Turi, Sleman.
Melansir dari unggahan akun twitter @@rynhnf_, pemuda dan warga setempat memberlakukan satu akses baik untuk masuk maupun keluar dari kampung.
"Pintu masuk dan keluar Dusun. Karangwuni-Selobonggo satu pintu," tulis akun tersebut.
Unggahan ini ini diapresiasi oleh warganet.
Selain di Dusun Karangwuni, akses satu pintu guna mencegah penyebaran corona juga diterapkan di Padukuhan Pisangan, Sleman. Kepala Dukuh Pisangan, Yamtono menyebut untuk sementara tiga akses untuk masuk ke Pisangan dibuat satu pintu. Kebijakan ini terutama dilakukan saat menjelang malam tiba.
Baca Juga: Hendra Setiawan Tak Masalah BWF Perpanjang Periode Kualifikasi Olimpiade
"Kita ada tiga akses untuk masuk ke kampung. Tapi semua akan dibuat satu pintu saat malam hari. Sementara kalau pagi hingga sore dibuka semua," jelasnya.
Selain itu, lebih jauh ia menjelaskan selama akses dibuka tiap-tiap jalan masuk menuju Pisangan kendaraan yang datang wajib disemprot dengan disinfektan. Ia menyebut tiap pintu masuk sudah disediakan tenda dan juga alat penyemprot disinfektan.
"Sementara manual, kami sedang pesan penyemprot otomatis dengan sensor gerak. Mungkin pekan depan baru selesai. Semua yang masuk baik warga maupun tamu wajib disemprot yang sudah disediakan di tiap pintu masuk," tambahnya.
Berita Terkait
-
Tegal Lockdown! Wali Kota: Mending Saya Dibenci daripada Warga Jemput Maut
-
Pemudik Batal ke Jogja, KAI: Pengembalian Tiket Hingga 100 Persen
-
Resmi! Kota Makassar Darurat Virus Corona, Wacanakan Lockdown!
-
Sandiaga Dukung Indonesia Lockdown
-
Banyak yang Minta Lockdown saat Rupiah Anjlok, Ferdinand PD: Ilmu Gaib
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel