SuaraJogja.id - Pemerintah Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman mewanti-wanti masyarakat perantauan yang datang dari luar kota untuk mengisolasi diri selama 14 hari saat memutuskan mudik ke Sleman, Yogayakarta. Hal itu sebagai upaya memutus penyebaran covid-19 atau virus Corona.
Kasi Pelayanan Desa Condongcatur, Al Thouvik Sofisalam mengatakan, pihaknya telah menyebar surat edaran kepada dukuh serta RT RW di Condongcatur untuk memberitahu warganya yang datang dari luar kota.
"Surat edaran ini sudah kami sebar dan meminta dukuh, RW serta RT untuk melaporkan warganya yang datang dari luar kota. Jadi selama satu pekan masyarakat yang sudah datang ke desa ini untuk di data dan kami meminta mereka untuk mengisolasi diri 14 hari," kata Thouvik dikonfirmasi Suarajogja.id, Sabtu (28/3/2020).
Thpuvik memaparkan, langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona yang berpotensi dibawa masyarakat dari wilayah rawan virus.
Baca Juga: Ada Cinta saat Karantina, Pria Ini Berhasil Ajak Gebetan Dinner Romantis
"Saat ini banyak masyarakat dari dalam desa dan luar desa yang diliburkan dan memilih untuk mudik ke rumah masing-masing. Nah yang datang ini menjadi potensi virus itu menyebar. Sehingga pemerintah desa secara tegas mengambil tindakan itu," kata dia.
Mekanismenya dilakukan dengan pengawasan dari dukuh, RW dan RT. Warga atau pendatang yang datang harus mengisolasi diri selama 14 hari sembari melaporkan ke pihak desa jika ada gejala dari covid-19 yang muncul.
"Desa akan meminta data warga yang datang dari luar daerah ini. Nantinya pengawasan ada di tangan masing-masing dukuh dan masyarakat. Jikapun ada gejala yang menunjukkan penyakit, dukuh atau RT segera melaporkan dan desa segara mengambil tindakan untuk penanganan," kata dia.
Thouvik membeberkan selama surat edaran dibagikan, sudah ada tiga warga pendatang yang melapor. Warga, datang dari Jakarta dan Lombok yang memilih mudik karena aktivitas di tempatnya bekerja diliburkan.
"Satu warga dari Jakarta yang datang sudah 16 hari di rumahnya (Condongcatur). Hingga kini kondisi warga ini tak menunjukkan gejala apapun. Dua orang yang baru datang sudah melaporkan ke pihak RT dan sudah kami arahkan segaera melakukan pemeriksaan kesehatan," katanya.
Baca Juga: Di Bandung, Kementan akan Rehabilitasi Irigasi Seluas 1200 Hektare
Pemberlakuan ini dilaksanakan hingga akhir Mei 2020. Sesuai instruksi pemerintah bahwa darurat COVID-19 diperpanjang hingga 29 Mei 2020.
Disinggung apakah ada jumlah ODP dan PDP di desa setempat, Thouvik mengaku masih melakukan pendataan.
"Jumlah itu memang belum kami kumpulkan, maka dari itu adanya edaran ini akan kami buat datanya untuk menentukan ODP dan PDP yang ada di Condongcatur. Hingga kini warga kami belum ada yang ditemukan positif (Corona)," katanya.
Berita Terkait
-
Langka APD, UMKM Binaan Sleman Siap Bantu Penuhi Kebutuhan Tenaga Medis
-
Modal 1,5 Juta, Warga di Sleman Buat Gerbang Disinfektan Secara Mandiri
-
Jumlah Penumpang di Terminal Giwangan Menurun Hingga 40 Persen
-
Antisipasi Corona, Kampung di Sleman ini Berlakukan Akses Satu Pintu
-
Cegah Penularan COVID-19, Jam Kerja Pelayanan di Sleman Bakal Diubah
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
Pilihan
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
-
Persaingan Sengit Udinese vs Bologna Rekrut Jay Idzes: Bianconeri Siapkan Rp469 M
-
Penyerang Naturalisasi Timnas Indonesia Akhirnya ke Liga 1! Siap Bantu Tim Bersaing
Terkini
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!
-
Proyek Tol Jogja-Solo: Penambahan Lahan 581 Bidang di Sleman dan Progres Konstruksi Sentuh 60 Persen
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya