SuaraJogja.id - PT Taman Wisata Candi (TWC) selaku pengelola Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, kembali memutuskan untuk memperpanjang penutupan akses wisatawan ke tiga lokasi wisata candi yang mereka kelola. Mereka sebelumnya juga telah menutup kunjungan wisatawan selama 10 hari, mulai dari tanggal 20 Maret hingga 29 Maret 2020 kemarin.
Direktur Utama PT TWC Edi Setijono mengatakan, pihaknya akan kembali melakukan perpanjangan penutupan kawasan candi bersama dengan beberapa titik pendukung lainnya. Perpanjangan ini mereka lakukan setelah melihat kondisi yang ada, di mana penyebaran virus corona sampai saat ini justru kian memprihatinkan.
Edi mengungkapkan, kawasan candi akan tertutup bagi wisatawan mulai tanggal 30 Maret 2020 hingga 11 April 2020 mendatang. Keputusan itu juga merupakan upaya PT TWC memberikan kontribusi untuk bersama-sama memutus rantai penularan COVID-19, yang kini kian merebak.
"Kami tetap akan melakukan protokol ruang publik penyemprotan disinfektan untuk memotong penyebaran COVID-19" tutur Edi, Selasa (30/3/2020), saat melakukan teleconference dengan awak media.
Baca Juga: 21 Perjalanan KA Lokal Dibatalkan 1 April, Pelanggan Diminta Lakukan Refund
PT TWC juga masih meliburkan karyawan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di wilayah pengelolaan mereka. Para pedagang di seputaran candi juga diharapkan mengikuti kebijakan mereka dengan melakukan sterilisasi wilayah mereka masing-masing dengan disinfektan.
"Beberapa fasilitas pendukung seperti panggung terbuka dan panggung pementasan sendratari Ramayana juga terlarang bagi wisatawan. Seluruh aktivitas akan dihentikan sampai tanggal 11 April 2020 mendatang," tandasnya.
Edi mengakui, sebagai konsekuensi penutupan tersebut, tentu PT TWC akan kehilangan pendapatan yang lebih besar lagi. Namun, pihaknya masih akan terus melakukan perhitungan dan tetap optimis, bencana COVID-19 ini akan segera berlalu, sehingga perekonomian akan kembali menggeliat.
Di samping itu, sesuai dengan keputusan Menteri BUMN, PT TWC ditunjuk sebagai koordinator satuan tugas penanganan COVID-19 di DIY. PT TWC akan berkoordinasi dengan perusahaan yang lain di wilayah ini untuk melakukan langkah secara serentak dalam penanggulangan bencana COVID-19.
"PT TWC sebagai ketua satgas penanganan akan melakukan koordinasi untuk membantu pemerintah DIY dalam penanganan pandemi," terangnya.
Baca Juga: Lagi Pada Ketakutan Corona, Nadia dan Dina Jual Cewek di Medsos untuk ML
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan satker wilayah DIY serta sekda untuk membantu mengatasi COVID-19. Pendanaan akan diambilkan dari dana CSR BUMN ataupun PKBL. Seluruh BUMN diharapkan untuk mengalokasikan dana CSR atau PKBL tahun 2020 untuk mendukung penanganan COVID-19, kata Edi.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan saat Libur Lebaran 2025, Jangan Keliru!
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Libur Lebaran 2025, Borobudur Targetkan 76.000 Pengunjung: Simak Tips Membeli Tiketnya
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur Terbaru Libur Lebaran 2025, Ini Cara Membelinya
-
Ini Panduan Lengkap Liburan ke Candi Prambanan Beserta Harga Tiket selepas Nyepi
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu
-
Pengukuran 14 Rumah di Lempuyangan Batal, Warga Pasang Badan
-
Dari Tenun Tradisional ke Omzet Ratusan Juta: Berikut Kisah Inspiratif Perempuan Tapanuli Utara