SuaraJogja.id - Palang Merah Indonesia (PMI) DI Yogyakarta mendistribusikan lebih kurang 30 ribu alat pelindung diri (APD) berupa sarung tangan sintetis ke 25 rumah sakit di DIY. Hal itu ditujukan kepada para tenaga medis yang hingga hari ini masih berjibaku mencegah penyebaran covid-19.
"Tenaga medis yang saat ini menjadi garda depan dalam penanganan virus Corona terus berusaha. PMI yang bergerak di bidang kemanusiaan ikut berupaya agar fasilitas untuk perawat hingga dokter tetap aman saat bersinggungan dengan pasien," kata Ketua PMI DIY, GBPH Prabukusumo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/4/2020).
Gusti Prabu menjelaskan, APD tersebut didistribusikan ke 25 rumah sakit diantaranya, RSUP Dr Sardjito, RSUD Panembahan Senopati, RSUD Kota Yogyakarta, RSUD Wates, RSPAU D. S Hardjolukito, RS St Elizabeth, RS PKU Bantul, RSUD Sleman, RSUD Prambanan, RS JIH, RS Sakina Idaman, PKU Muhammadiyah Gamping, RS Bahayangkara, RSA UGM.
"Kami juga membagikan ke RS Hermina, RSUD Wonosari, RS Panti Rahayu, RSUD Nyo Ageng Serang, RS PKU Kota Yogyakarta, RS Panti Rapih, RS Bethesda, RS. Dt. Soetarto, RS Pratama, dan RS Siloam," tambah dia.
Tak hanya rumah sakit, PMI yang ada di kabupaten/kota juga mendapat sarung tangan sintetis. Pasalnya hingga kini relawan PMI masih bergerak melakukan penyemprotan desinfektan ke lingkungan warga hingga ke fasilitas publik.
"Sampai sajauh ini PMI se-DIY telah melakukan penyemprotan pada 742 titik dan juga promosi kesehatan kepada sekitar 1.088 jiwa. Taknhanya itu, PMI DIY juga mendistribusikan 120 unit sprayer, lima ribu masker, 30 unit penutup wajah, disinfektan 150 kilogram, megafon 20 unit, kaca mata pelindung sejumlah 25 unit, baju hazmat 175 unit, hand sanitizer sejumlah 25 liter serta tempat cuci tangan portabel sejumlah 7 unit”, jelas Gusti Prabu.
PMI DIY, lanjut Gusti Prabu, sudah menyiapkan satu buah armada berupa mobil grandmax yang berfungsi menyemprot desinfektan. Mobil itu digunakan sesuai kebutuhan dan jadwal dari PMI Kabupaten/Kota.
"Jadi sudah ada armada yang kami siapkan untuk digunakan PMI di masing-masing kabupaten dan kota. Mobil dilengkapi dengan dua tandon air yang berfungsi menyemprot desinfektan. Hal ini juga sebagai upaya memutus penyamaran covid-19," terangnya.
Tak lupa, PMI juga mengimbau kepada masyarakat untuk bisa mendonorkan darah. Wakil Ketua Bidang Unit Transfusi Darah, PMI DIY, Suryanto menjelaskan ada penurunan jumlah kantong darah.
Baca Juga: Kementerian Agama: Umat Kristen Paskah di Rumah Masing-masing
"Penurunan stok darah di masing-masing UDD PMI kabupaten/kota berbeda-beda. Dalam beberapa hari terkahir selama 2-3 hari PMI baru memperoleh 40-50 kantong per hari," jelas dia.
Ada anggapan bahwa mendonorkan darah dapat menjadi media penyebaran covid-19. Namun Suryanto membantah, penularan virus tersebut berupa droplets, bukan melalui transfusi darah.
"Masyarakat tak perlu khawatir untuk mendonorkan darah. Penyebaran virus Corona tidak melalui transfusi darah, melainkan melalui droplets. Seperti penderita TBC, mereka menularkan melalui pernapasan bukan darah," katanya.
Petugas PMI juga diberikan tata laksana selama donor darah dilakukan di tengah pandemi ini. Sehingga masyarakat tak perlu takut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo