SuaraJogja.id - Akibat pandemi COVID-19, transaksi barang dan jasa menurun. Salah satunya dirasakan pedagang daging ayam potong di Pasar Bendungan, Wates, Kulon Progo. Mereka mengaku harga daging ayam turun drastis.
Sri Suyanti, salah satu penjual ayam potong di Pasar Bendungan Wates, mengatakan bahwa harga daging ayam saat ini berkisar menjadi Rp20.000-22.000, dari harga semula Rp30.000 per kilogram.
"Iya ini merosot harganya, kurang lebih 40% turunnya, lumayan terasa buat kami pedagang," ungkapnya saat ditemui SuaraJogja.id, Senin (6/4/2020).
Penyebaran virus corona yang kian meluas menjadi salah satu penyebab merosotnya harga daging ayam di pasar tradisional sejak beberapa hari terakhir. Selain itu, kondisi ini terjadi juga akibat jumlah pasokan yang tinggi, tetapi tidak dibarengi dengan permintaan dari pasar.
Baca Juga: Heboh Nasabah Tergeletak saat Wabah Corona, Ini Kata Bos Bank BCA
Permintaan menurun ini juga imbas dari warga yang tidak keluar rumah, yang memang harus dilakukan demi menekan angka penularan COVID-19. Tak hanya itu saja, akibat banyaknya pasokan dari para peternak tadi, kini marak pedagang dadakan yang memilih menjual daging ayam mereka melalui media sosial dengan harga Rp10.000-15.000 per kilogramnya.
Hal senada juga diungkapkan Sumiyati. Semenjak virus corona meewabah hingga masyarakat harus melakukan pembatasan sosial, pemesan ayam menurun.
"Pembelinya hanya sedikit. Tidak ada orang yang membuat hajatan, ya otomatis pembeli hanya sekilo dua kilo, paling banyak tiga kilo. Kalau ada orang hajatan kan banyak, pesannya bisa banyak," ujar Sumiyati.
Ia menambahkan bahwa memang banyak warga yang lebih memilih membeli melalui pedagang secara online. Selain lebih murah, juga banyak penjual yang menyediakan layanan pesan-antar sampai ke rumah.
Menyikapi kondisi ini, tidak sedikit dari para pedagang pasar tradisional terpaksa turut bersaing dengan pedagang online agar tetap bisa bertahan.
Baca Juga: Pilih Pulang Mandiri, Puluhan Ribu Pekerja Migran Indonesia Sudah Tiba
Mereka berharap, pemerintah dapat turun tangan dalam mengatasi kondisi ini agar para pedagang yang masih berjualan, khususnya di pasar tradisional, tetap bisa bertahan di tengah wabah corona ini.
Berita Terkait
-
Harga Pangan Kian Mahal, Kantong Rakyat Makin Menjerit
-
Jelang Pilkada Serentak, Bansos Telur dan Daging Ayam Kembali Ditebar Pemerintah
-
Harga Pangan Melonjak di Awal Ramadan, Begini Pembelaan Mendag Zulhas
-
Dokter Tirta Sebut Tidak Pernah Belanja Tak Tahu Harga, Sindir Chef Arnold?
-
5 Trik Masak Daging Ayam agar Matang Merata, Terbebas 'Chicken Anxiety'
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya