Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 07 April 2020 | 15:03 WIB
Positif terinfeksi demam berdarah. (Shutterstock)

Untuk mendukung hal tersebut, program Pemerintah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tetap menjadi acuan. Utamanya juga dalam menjalankan 3M plus, seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas, plus menghindari gigitan nyamuk serta mengantisipasi tempat-tempat potensial yang menjadi sarang nyamuk.

“Sepanjang penelitian yang kami lakukan, kami meyakini metode Wolbachia sebagai komplementer dari upaya pengendalian DBD yang sudah berjalan, seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus,” tambah dia.

Epidemiologis WMP Yogyakarta Citra Indriani mengingatkan masyarakat untuk tidak ragu dan segera mengakses fasilitas kesehatan pemerintah terdekat jika mengalami demam. Menurutnya, sebagian besar puskesmas di Kota Yogyakarta saat ini sudah mendukung untuk deteksi dini demam berdarah. Deteksi dini penting untuk mengurangi keparahan dan penyebaran penyakit.

Diketahui, WMP Yogyakarta merupakan program penelitian yang dipimpin oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) dan didanai oleh Yayasan Tahija (tahija.or.id).

Baca Juga: Alhamdulillah Medis Corona Banten Tidur di Hotel, Bukan di Gedung Bekas

Kontributor : Uli Febriarni

Load More