Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 09 April 2020 | 12:42 WIB
Masker anti-radiasi yang populer saat Cold War dengan ancaman terjadi perang kimia dan senjata biologis. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].

Masker N-95 merupakan salah satu pelindung atau penyaring partikel yang berbahaya bagi pemakainya. Namun, masker N95 hanya bisa berfungsi untuk kotoran dan debu saja, tidak untuk gas dan uap.

Meski begitu, masker N-95 mampu melindungi penggunanya dari doroplets, partikel airbone dan memiliki efektifitas 0,1 mikron10 hingga 95%.

3. Masker Bedah

Masker yang satu ini adalah masker yang mudah ditemukan di toko atau apotek-apotek terdekat. Biasanya, masker bedah berwarna hijau atau biru.

Baca Juga: Begini Suasana Gereja, Tempat Jenazah Glenn Fredly Disemayamkan

Masker bedah memiliki fungsi untuk menjaga pemakainya dari tetesan partikel besar atau percikan air dari mulut seseorang. Namun, belum mampu melindungi terhadap partikel airbone.

Masker bedah memiliki efektifitas filtrasi 0,1 mikron 10 hingga 95%.

4. Facepiece Respirator

Facepiece respirator atau masker gas berfungsi untuk melindungi diri dari gas dan uap yang berbahaya. Masker ini tidak menyaring partikel udara kecuali didesain dengan memiliki filter untuk menghalaunya.

Diantara yang lainnya, masker yang menutupi hampir seluruh permukaan wajah ini biasanya didesain untuk melindungi penggunanya dari percikan besar dan kecil, tanpa kebocoran dan efektifitas hingga 99%.

Baca Juga: Jakarta PSBB Corona Besok, Pemprov DKI Tebar Bansos Orang Miskin Hari Ini

Masker ini bisa digunakan berulang setelah dilakukan disinfektasi sesuai dengan rekomendasi dari WHO.

Load More