SuaraJogja.id - Ditutupnya Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Piyungan berimbas kepada masyarakat. Seperti yang dirasakan warga Kampung Pengok, Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
"Warga akhirnya menimbun (sampah) sendiri. Karena TPS Kampung Pengok juga ditutup, warga atau masyarakat yang melintas dilarang buang sampah dahulu," kata Subekti (66) saat ditemui SuaraJogja.id, Kamis (9/4/2020).
Subekti sempat mengeluh karena petugas pengangkut sampah tak kunjung mengambil sampah di rumah warga.
"Setelah kami bertanya alasan kepada petugas, memang di TPST Piyungan sedang ditutup. Akhirnya TPS yang ada di lingkungan warga juga ditutup," tambahnya.
Subekti mengaku khawatir, jika penutupan TPS tersebut akan mengulang kejadian seperti tahun lalu. Kala itu, sampah warga menumpuk dan tidak terurus karena lama tidak diangkut.
"Kami juga berupaya agar sampah ini tidak menjadi persoalan di sekitar lingkungan. Maka jika memang ditutup sementara saja, jangan terlalu lama," harapnya.
Berbeda dengan Subekti, seorang warga lainnya, Sunanto (45) masih bisa membuang sampah ke TPS tidak jauh dari Stadion Mandala Krida. Hal itu menyusul tidak ada petugas pengangkut sampah yang beroperasi mengambil sampah di rumahnya.
"Karena sampah cukup banyak tertimbun di rumah, saya inisiatif membuang sampah sendiri ke TPS. Jika tak segera dibuang akan menimbulkan bau tak sedap," jelas dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Suyana menuturkan bahwa saat ini pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk menimbun sampah rumah tangga di masing-masing rumah terlebih dulu.
Baca Juga: Jenazah Glenn Fredly Berangkat Menuju TPU Tanah Kusir
"Petugas (pengangkut sampah) sudah kami beritahu dulu untuk tidak mengambil sampah. Kami meminta tolong kepada warga untuk menyimpan dahulu sampahnya, dikemas yang bagus hingga kembali normal," tuturnya.
Suyana belum bisa memastikan sampai kapan petugas diminta tidak mengambil sampah di rumah warga. Namun koordinator dan petugas TPS saat ini sudah diperintahkan untuk mengantisipasi ketika hal ini berlangsung lama.
"Faktor ketidakpastiannya kan ada, petugas TPS biasanya yang lebih valid. Kami hanya memerintahkan, tolong ini (masalah sampah) ditata. Hanya ada informasi penutupan TPST (Piyungan) itu berlangsung selama 3 hari, tapi harapannya tidak selama itu," kata dia.
Jika sampah memang menumpuk dan menimbulkan bau, pihaknya akan menyemprot bahan pengurai bau dan juga menutupi sampah. Hal itu dilakukan di seluruh TPS di Yogyakarta jika tempat pembuangan akhir tak segera dibuka kembali.
Berita Terkait
-
Tutup TPST Piyungan 3 Hari, Pengelola Ungkap Masalah Utamanya
-
TPST Piyungan Tutup Tiga Hari, Truk Pengangkut Tak Bisa Buang Sampah
-
Atasi Kelebihan Muatan, Area TPST Piyungan Dilebarkan Enam Hektar
-
Atasi Sampah, 2 TPST Akan Dibangun di Sleman
-
Sultan Akui Kesulitan Selesaikan Masalah di TPST Piyungan yang Overload
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag