SuaraJogja.id - Tempat pembuangan sampah terakhir (TPST) Piyungan sementara ditutup oleh pengelola. Operasional TPST Piyungan terganggu sebab permasalahan teknis penggunaan alat berat yang digunakan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta Suyana mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi jika tempat pembuangan sampah dari 3 kabupaten tersebut ditutup selama 3 hari. Informasi tersebut baru ia terima Rabu (7/4/2020) siang.
Ia mengaku mendapat laporan bahwa truk pengangkut sampah dari Kota Yogyakarta tidak diperkenankan masuk ke TPST karena ditutup sementara oleh pengelola. Truk-truk tersebut lantas kembali ke kota Yogyakarta dan belum membuang sampah di TPST tersebut.
"Kalau yang datangnya lebih pagi sudah diperkenankan untuk membuang sampahnya," ujar Suyana, Rabu (7/4/2020).
Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, penutupan tersebut lantaran alat berat yang digunakan untuk meratakan sampah mengalami kerusakan.
Pihak pengelola lantas memutuskan untuk menghentikan sementara operasional TPST selama 3 hari. Ia berharap permasalahan alat berat tersebut segera teratasi sehingga sampah-sampah di Jogja segera bisa dibuang di TPST.
"Jangan sampai persoalan sampah beberapa waktu lalu terulang lagi. Di mana saat itu depo-depo sampah kami penuh semua. Sehingga menimbulkan persoalan,"paparnya.
Staf administrasi TPST Piyungan, Sumarwan mengakui jika hujan yang terus mengguyur kawasan DDIY mempengaruhi operasional TPST Piyungan. Puluhan Armada pengangkut sampah terpaksa harus antre untuk membuang sampah.
Menurutnya, antrean di TPST Piyungan ini terjadi bukan karena minimnya excavator yang beroperasi, namun karena kondisi antrean TPST yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Komisi X Ingin Nasib Pesepak Bola di Indonesia Menjadi Jelas Sebelum Puasa
"Bukan persoalan excavator yang beroperasi hanya 1 unit saja,"ujarnya.
Menurutnya, antrean tersebut disebabkan karena kondisi jalur di TPST Piyungan cenderung becek akibat hujan yang terus terjadi beberapa hari terakhir.
"Jika para sopir Armada pengangkut sampah tersebut nekat masuk, maka dikhawatirkan akan terperosok. Jadi, tidak karena minimnya excavator yang beroperasi," ujarnya.
Maryanto, salah seorang warga padukuhan Banyakan mengungkapkan kondisi sampah di TPST memang cukup overload.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya dermaga pembuangan sampah di TPST. Saat ini, dermaga yang difungsikan untuk membuang sampah dari truk hanya satu.
"Yang membahayakan itu dermaganya hanya satu sehingga antrean ternyata cukup panjang. Itu juga karena alat beratnya pun hanya satu yang beroperasi sehingga waktu yang dibutuhkan untuk membuang sampah cukup lama," ujar Maryanto.
Berita Terkait
-
Tak Ada UN, Disdik Jogja Bebaskan Sekolah Tentukan Kelulusan Siswa
-
Dinyatakan Sembuh, PDP yang Positif COVID-19 Ini Sempat Mau Kabur dari RS
-
Mantan Wali Kota Yogyakarta Sepakat Jogja Dilakukan Karantina Wilayah
-
Cegah Sebaran Corona, Perpustakaan Kota Yogyakarta Tutup Hingga Akhir Maret
-
Beredar di WhatsApp, Pengumpulan Donasi Uang RSUD Kota Yogyakarta Hoaks
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag