SuaraJogja.id - Ditutupnya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan cukup berdampak pada sejumlah petugas pengangkut sampah mandiri. Karena beberapa Tempat Pembuangan Sampah (TPS) ikut ditutup, petugas pengangkut sampah di TPS Pengok, Yogyakarta mengaku harus menekan biaya hidup karena tak dapat pemasukan.
"Karena ditutup [TPST Piyungan], TPS di Kampung Pengok juga ikut ditutup. Saya petugas swasta, jadi tidak ikut pemerintah. Jadi ketika saya tidak mengambil sampah warga, saya malah tidak dapat uang," keluh Sanimin, ditemui di TPS Pengok, Kamis (9/4/2020).
Pria 65 tahun ini memiliki armada berupa motor gerobak. Dalam sehari, dirinya mengangkut sampah warga di wilayah Kampung Sapen dan Gendeng.
"Sehari itu ada ratusan rumah warga yang saya datangi dan angkut sampah-sampahnya. Saya berangkat pukul 09.00 WIB dan selesai pukul 13.00 WIB," katanya.
Sehari bekerja, dirinya bisa meraup upah Rp30-50 ribu. Namun, beberapa warga ada yang mengakalkulasi bayaran tiap pekan hingga satu bulan.
"Jadi saya bergantung juga dengan bayaran harian karena jika menunggu satu pekan atau bulanan, mau makan apa saya tiap hari?" jelas dia.
Saat ini TPS Pengok ikut ditutup lantaran TPST Piyungan juga ditutup sementara. Situasi itu memaksa dirinya untuk tak mengambil sampah. Sanimin mengetahui bahwa penutupan itu berlaku sampai satu pekan ke depan.
"Dari informasi warga, TPS Pengok ditutup sampai satu pekan [Kamis, 16 April]. Saya juga bingung mau mencari kerjaan apa lagi. Sementara ini, untuk kebutuhan sehari-hari, harus dikurangi. Makan yang jelas saya kurangi dengan istri. Mungkin biasa tiga kali, sekarang dua hari cukup, insyaallah," ujar dia.
Pria asal Gendeng, Yogayakarta ini memiliki satu orang anak yang juga bekerja sebagai pengangkut limbah rumah tangga. Kendati demikian, ia tak ingin mengganggu kebutuhan anaknya di tengah masalah seperti ini.
Baca Juga: Mitsubishi Belum Bisa Komentar Soal Imbauan Produksi Ventilator
"Anak saya juga sudah berkeluarga, sekarang bertahannya dengan sisa uang yang ada," kata dia.
Sanimin melanjutkan, tak hanya kebutuhan harian yang dia kurangi, bensin untuk sepeda motornya juga harus dia hemat.
"Dalam empat hari itu bensin biasanya habis. Saya isi tiap empat atau lima hari itu Rp40 ribu. Jika dibilang kurang, ya memang kurang. Maka dari itu, TPS bisa kembali dibuka dan penghasilan harian saya bisa terima," terangnya.
Berbeda dengan Sanimin, petugas lainnya, Isgianto (34), masih memiliki nasib yang lebih baik. Pasalnya, laki-laki asal Jogja ini bekerja di bawah Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meski berstatus tenaga outsourcing.
"Untuk pendapatan masih sama, tidak ada yang berbeda. Namun saya kadang jengkel dengan masyarakat yang membuang sampah ke TPS di sekitar Stadion Mandala Krida sembarangan. Jadi bukan diletakkan di dalam TPS, tapi hanya diletakkan di dekat jalan raya," tuturnya.
Ia menjelaskan, sejak Rabu (8/4/2020), petugas pengangkut tidak mengambil sampah-sampah yang ada di rumah warga, mengingat TPST Piyungan ditutup sementara untuk memperbaiki kondisi tanah.
Berita Terkait
-
TPST Piyungan Tutup Sementara, Warga Terpaksa Timbun Sampah Secara Mandiri
-
Tutup TPST Piyungan 3 Hari, Pengelola Ungkap Masalah Utamanya
-
TPST Piyungan Tutup Tiga Hari, Truk Pengangkut Tak Bisa Buang Sampah
-
Riset: Ciliwung Termasuk Sungai Terkotor di Dunia
-
Dari Makanan ke Instagram, Ini Sumber Utama Penyebab Banjir di Jakarta
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus
-
Mahfud MD: Biarkan Prabowo Olah Komite Reformasi Polri, KPK Lebih Baik Panggil Orang Ini Soal Whoosh
-
Terungkap di Depan Tokoh Nasional, Sultan HB X Sentil Etika Pejabat dan Masa Depan Demokrasi
-
3 Link DANA Kaget Hari Ini, Anti Gagal Klaim Saldo Gratis untuk Warga Jogja
-
Kantor Kemenkumham DIY Mau Dibangun di Mana? Paku Alam X Beri Bocoran Lokasinya