SuaraJogja.id - Tidak bisa dipungkiri, merebaknya virus corona (COVID-19) di dunia menggoyahkan sektor ekonomi hingga ke lapisan yang paling bawah.
Guna memutus mata rantai penyebaran virus corona, kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa mulai dihentikan. Salah satu yang paling terdampak adalah aktivitas jual beli, terlebih di pasar tradisional.
Dalam rangka mengatasi hal tersebut, beberapa pemerintah daerah mulai memperkenalkan sistem perdagangan daring atau online market.
Bupati Bantul, Suharsono mengatakan, pihaknya tidak bisa mengikuti kebijakan yang sudah mulai di terapkan di Kabupaten Sleman maupun Kota Yogyakarta.
Ia mengatakan, kondisi masyarakat di Bantul berbeda dengan daerah lain. Sebagian besar masyarakat Bantul berprofesi sebagai petani dan pedagang yang kesulitan mengakses teknologi.
"Sudah saya sampaikan ke Gubernur kemarin, bahwa kalau Bantul itu tidak bisa disamakan. Di Kota, di Sleman sistem online bisa dijalankan. Kalau warga saya kan banyak petani," kata Suharsono di ruang kerja Bupati Kamis (9/4/2020).
Meski tidak mempromosikan jual beli daring, Suharsono memilih untuk tetap membuka pasar namun dengan pembatasan jam buka.
Pasar Tipe A, seperti Pasar Bantul, Pasar Imogiri, Pasar Niten, dan Pasar Piyungan buka hingga jam 12.00 WIB. Sedangkan, pasar tipe B, seperti Pasar Barongan, Pasar Ngipik, Pasar Jejeran dan sejenisnya jam buka dibatasi hingga pukul 10.00 WIB.
kemudian, pasar tipe C, seperti Pasar Koripan, Pasar Jragan dan Pasar Grogol juga buka hingga pukul 10.00 WIB. Sementara Pasar Janten tutup pukul 20.30 WIB. Selain itu, pasar tipe D seperti Pasar Sengkeh, Pasar Bendosari, dan Pasar Unggas Bantul tutup pukul 09.00 WIB.
Baca Juga: Ramalan Terbaru Bill Gates soal Covid-19
Suharsono berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga jarak selama bertransaksi di pasar. Ia mengatakan agar masyarakat tidak berkerumun ketika berbelanja.
"Bagi masyarakat saya yang sudah modern, sudah canggih saya persilahkan monggo," kata Suharsono.
Ia menyampaikan meski, tidak turut mempromosikan jual beli daring, namun ia tidak melarang warganya yang ingin menggunakan fasilitas tersebut.
Suharsono juga mengaku, dalam menjalankan roda pemerintahan melalui daring dirasa lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan cara manual.
Selama tiga hari belakangan ia mengaku sudah mulai rutin memanfaatkan teknologi digital untuk berkoordinasi dengan perangkat daerah lainnya. Sebelumnya, ia juga sudah terbiasa menerapkan teleconference sejak menjabat di kepolisian, Suharsono menganggap ini bukan hal baru.
Ia menghimbau, agar roda perekonomian tetap berjalan ia serahkan prosesnya kepada masyarakat. Namun, masyarakat diminta untuk tetap menjaga jarak dan mengikuti protokol kesehatan.
Berita Terkait
-
PT KAI Kembali Batalkan Sejumlah Jadwal Kereta Relasi Jogja, Ini Rinciannya
-
Pemerintah Desa Panggungharjo Siapkan Aplikasi Pantau Kesehatan Warga
-
Patut Ditiru, Masyarakat Dusun di Bantul Persiapkan Logistik untuk Pemudik
-
Curhat Peternak Ayam Kala Wabah Corona: Harga Pakan Naik, Daging Ayam Turun
-
RS PKU Muhammadiyah Bantul Butuh Bantuan Ventilator dan APD
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?