SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut, setiap sekolah perlu merevisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) bila akan mengalokasikan dana BOS yang dimiliki, untuk membeli kuota internet bagi guru dan siswa.
Penggunaan dana BOS tersebut telah diperbolehkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) guna mendukung kegiatan belajar mengajar daring atau KBM online di tengah pandemi COVID-19.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan Disdikpora DIY Didik Wardaya mengatakan, alokasi dana BOS untuk pembelian kuota internet akan diserahkan kepada masing-masing sekolah.
"Dana BOS saat ini diserahkan langsung dari pusat kepada setiap sekolah," kata dia, Jumat (10/4/2020).
Ia menambahkan, kendati uang BOS sudah ada di tiap-tiap sekolah, mereka harus menunggu petunjuk teknis dari pusat.
"Untuk penggunaan dana BOS selama pandemi COVID-19, sekolah merevisi APBS dan memasukkan kebutuhan belanja kuota internet, guna pembelajaran daring," tambahnya.
Didik mengungkapkan, penggunaan anggaran saat ini telah disesuaikan dengan APBS di masing-masing sekolah. Nantinya, pembelian kuota internet bagi guru dan siswa untuk mendukung belajar jarak jauh bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya melalui kerja sama dengan vendor.
"Bisa kerja sama dengan vendor, bisa dibuat aplikasi transfer pulsa, misalnya tagihan ke sekolah masing-masing," tuturnya.
Sementara itu, untuk jenjang SD dan SMP, berdasarkan pelimpahan wewenang yang sudah ada, kebijakan tersebut akan diserahkan kepada masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota.
Baca Juga: Putin dan Trump Sedang Rebutan Bulan, Tapi Mereka Bukan Satu-satunya...
Kepala Sekolah SMAN 1 Pakem Kristya Mintarja mengaku masih menunggu petunjuk teknis dari Disdikpora DIY untuk menindaklanjuti seperti apa kriteria penerima yang berhak mendapatkan dan menggunakan dana BOS tadi. Sebelum adanya kebijakan terkait penggunaan dana BOS, Kristya menyebut, sejak awal pembelajaran daring, pihaknya sudah memberikan fasilitas bagi peserta didik.
"Khususnya bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu, yang telepon genggamnya belum mendukung sistem KBM daring," ujarnya.
Sekolah Pinjamkan Tablet
Kristya menyebutkan, ada sedikitnya empat orang siswa di sekolah itu, yang dipinjami tablet serta dibelikan kuota internet, sebagai langkah mendukung siswa-siswa tadi bisa ikut pembelajaran daring.
"Dana yang digunakan berasal dari dana sukarela guru, karyawan, yang memang difungsikan memberi bantuan kepada keluarga tidak mampu, termasuk pembelian seragam," ungkapnya.
Menurut Kristya, semasa KBM daring berlangsung, belum ada kendala yang berarti. Pihaknya menggunakan berbagai program atau skenario, mulai dari JB Class, Google Classroom, Zoom, CBT sekolah, dan melalui pesan WhatsApp untuk melakukan pembelajaran, sehingga guru dan siswa bisa memilih mana yang lebih efektif.
Siswa sendiri yang akan menginformasikan kepada guru mereka, akses mana yang lebih memudahkan KBM daring.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Karena Corona, Dana BOS Bisa Digunakan Beli Kuota Internet
-
Semangati Garda Terdepan Lawan Corona, Siswa SMAN 2 Wates Konser dari Rumah
-
Persiapkan Ujian Sekolah Online, Sekolah di Jogja Alami Sejumlah Kendala
-
Pembelajaran Alternatif di Tengah Wabah Corona
-
KBM Online di Sleman Diperpanjang Hingga 14 Maret 2020
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
Terkini
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo
-
PSBS Biak 'Kuasai' Maguwoharjo, Pemkab Sleman Beri Lampu Hijau, Bagaimana Nasib PSIM?
-
Marak Bendera One Piece Berkibar jelang HUT RI, Pakar Sebut Bentuk Rasa Muak Rakyat pada Negara
-
Kejahatan Kemanusiaan Geger Sepehi Terungkap, Inggris Diminta Kembalikan Aset Sri Sultan HB II
-
Geger Vitara Mangkrak 2 Tahun di Tepi Jalan Jogja, Sempat Dikira Mobil Misterius, Ini Faktanya