SuaraJogja.id - Keputusan pemerintah untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah dan menggantinya dengan sekolah online membawa dampak baru bagi tenaga pengajar.
Salah satu tenaga pengajar honorer di Bantul, Fitri mengaku tagihan untuk kebutuhan internetnya membengkak. Sayangnya, ia tidak mendapatkan ganti rugi dari pihak sekolah.
Ia menjelaskan selama tiga minggu belakangan, kegiatan belajar mengajar di sekolahnya berlangsung secara online, melalui pesan elektronik pada aplikasi WhatsApp.
"Bentuk pembelajaran berupa online, dengan mengunakan whatsapp saja. Dengan sistem penugasan," kata Fitri Jumat (10/4/2020).
Ia menjelaskan, setiap hari siswa diberi tugas melalui pesan elektronik. Tugas terbagi dalam dua jenis, yakni kegiatan dan pembiasaan. Tugas pembiasaan berupa murojaah dan sholat dhuha.
Sebagai pengganti absensi, setiap pagi orangtua harus mengirim video tugas pembiasaan yang dilakukan siswa.
Sementara tugas kegiatan berupa pengerjaan solat dan prakarya. Pemberian tugas dilakuakn berselang-seling untuk menghindari kejenuhan. Dalam mengerjakan tugas kegiatan, orangtua siswa juga diminta untuk mengirimkan foto.
Selama tiga pekan menjalani sekolah online, Fitri mengaku mengalami kendala sinyal. Akibat rumahnya yang berada di perbukitan, sehingga sulit mendapatkan sinyal untuk terkoneksi dengan internet.
"Saya sendiri juga berada di gunung, jadi untuk mengirim tugas atau menerima tugas berupa video saya harus turun gunung dulu," kata Fitri.
Baca Juga: Bantul Wajibkan Pakai Masker, Ini Kriteria Masker Kain yang Sesuai
Selain sinyal, Fitri mengatakan bahwa kemampuan wali murid dalam memanfaatkan gadget juga berbeda-beda. Ada sebagian yang sudah piawai, sementara tidak sedikit juga yang masih gagap.
Ia mengatakan, saat tugas dikirim berupa file docoment atau google drive, banyak wali murid yang kesulitan mengakses. Kondisi orangtua yang masih bekerja juga menyulitkan guru dalam membagikan tugas mauapun materi pelajaran.
Beberapa siswa yang tinggal di lingkungan pondok pesantren juga memiliki keterbatasan akses dalam menerima materi dan tugas. Tidak bisa bersamaan dengan siswa lain yang tinggal di rumah.
Kendala-kendala tersebut turut menjadi alasan utama tidak terlaksananya kegiatan pembelajaran tatap muka secara online. Sebagai guru, Fitri juga mengalami kesulitan dalam mengoreksi tugas siswa.
"kondisi siswa dan orangtua kurang mendukung. Walaupun begitu, orangtua terlihat masih semangat mendampingi anak-anaknya belajar di rumah," kata Fitri.
Meski mengalami sejumlah kendala, dalam kondisi seperti saat ini Fitri mengaku mendukung kebijakan pemerintah untuk tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara online.
"Tentu kendala ada tapi dengan kondisi sekarang ini ya kami tetap dukung KBM dengan online tentunya untuk menjaga semua pihak agar tetap sehat," tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Klub Belum Ada, Bursa Transfer Mau Ditutup! Thom Haye Ditolak Mantan
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
-
Data Ekonomi 5,12 Persen Bikin Kaget! Tapi Raut Wajah Sri Mulyani Datar dan Penuh Misteri!
-
Harus Viral Dulu, Baru PPATK Buka 122 Juta Rekening Nasabah yang Diblokir
Terkini
-
Misteri Pantai Krakal Gunungkidul: Jasad Tanpa Kepala Ditemukan, Identifikasi DNA Jadi Andalan
-
Kebijakan Royalti Musik Timbulkan Resistensi UMKM, Pemda DIY Siapkan Skema Solusi
-
Penembakan di Lapangan Minggiran Yogyakarta: Tuduhan Curi Senar Layangan Berujung Petaka
-
Niat Tagih Utang Berubah Jadi Tangis: Kisah Pria di Depan Pusara Sahabatnya Bikin Nyesek
-
Jogja-Solo Makin Dekat: Kapan Tol Ini Rampung? Ini Progres & Exit Tol Terbarunya