Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 12 April 2020 | 19:50 WIB
Ilustrasi terik sinar matahari. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Setelah beberapa pekan diguyur hujan lebat, sejak tiga hari belakangan wilayah Jogja dan sekitarnya didera cuaca panas nan menyengat.

Ungkapan Jogja panas pun sempat jadi bahasan sejumlah netizen di jejaring sosial Twitter. Tak sedikit yang berspekulasi menyebut bahwa hawa panas yang terjadi di Jogja tak lepas dari aktivitas gunung Merapi yang beberapa bulan terakhir kerap terjadi erupsi.

Salah satu netizen bahkan melontarkan dugaan bahwa inti panas bumi sekarang posisinya berada persis di bawah gunung Merapi.

Spekulasi-spekulasi itupun mendapat beragam tanggapan dari para netizen lainnya.

Baca Juga: Cerita Bidan di Jogja, Digosipkan PDP dan Meninggal Dunia Karena COVID-19

"Kalo Jogja panas biasanya yang disalahin gunung Merapi bledos," kata @ichiproyotro.

"Inti panas bumi jare (katanya) pindah di bawah merapi, kuliahku 6 tahun kuwi kelihatannya gagal gara-gara inti panas bumi pindah," tulis @primbvncuaca.

"van Bemmelen menangis melihat ini," tulis @Jogja_Uncover.

Sementara itu, Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) DIY menilai bahwa hawa panas tersebut merupakan fenomena alam yang normal. Pasalnya wilayah Jogja saat ini sudah memasuki musim pancaroba.

"Ini fenomena alam biasa. Umumnya wilayah Jogja sudah memasuki pancaroba. Pada masa pancaroba biasanya ditandai dengan cuaca yang fluktuatif, artinya terkadang cerah-berawan maupun hujan sedang-lebat," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas dikonfirmasi suarajogja.id, Minggu (12/4/2020).

Baca Juga: Mulai Pekan Depan, Dishub DIY Bakal Batasi Pengendara dari Luar Jogja

Reni melanjutkan, meski terjadi hujan lebat biasanya durasi berjalan cukup singkat. Bahkan dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang dengan arah angin yang berubah-ubah.

Load More