SuaraJogja.id - Virus corona SARS-CoV-2, yang menyebabkan COVID-19, masih belum terselesaikan dan makin mewabah di berbagai kota di Indonesia. Kondisi yang telah ditetapkan sebagai pandemi ini pun memebrikan dampak langsung bagi banyak pelaku bisnis, tak terkecuali di bidang fesyen.
Tri Yulianto, atau yang kerap disapa Yeye, misalnya, tukang sablon jersey futsal dan kaus di Kulon Progo ini mengaku mengalami sepi permintaan pesanan selama pandemi COVID-19. Hal itu yang menuntutnya untuk memutar otak di tengah krisis semacam ini agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Semenjak ada pandemi corona ini, event banyak yang dibatalkan, jadi ya memang sepi pesanan untuk produksi kaus atau jersey begitu," katanya.
Baru-baru ini Yeye mendapat ide untuk memanfaatkan momen ini bukan untuk berdiam diri dan menyalahkan pemerintah; ia justru melahirkan ide kreatif dengan memutuskan banting setir mengerjakan alat pelindung diri (APD) berupa masker kain.
Baca Juga: Kenang Sosok Glenn Fredly, Once Mekel: Dia Bisa Suarakan Persatuan
Uniknya, masker bikinan warga Dusun Kalikepek, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates itu didesain dengan pelbagai kalimat unik, di antaranya Nganggo Masker, Eling Kowe Rung Rabi; Social Distancing; Rasah Ngeyel; dan Lipstik Tidak Melindungimu, Rasah Negeyel. Kata-kata itu sengaja disematkan dalam rangka, selain fungsi masker untuk melindungi diri, tapi juga bisa mengedukasi masyarakat.
"Kata-kata yang tertulis di masker ini diharapkan bisa dibaca masyarakat, sehingga mereka termotivasi untuk melindungi diri masing-masing dari penularan virus," ujar Tri Yulianto, saat ditemui SuaraJogja.id di tempat usaha sablon miliknya di Kalikepek, Kamis (16/4/2020) pagi.
Yeye, yang sebelumnya mengandalakan pemasukan dari memproduksi kaus dan jersey, rata-rata bisa menghasilkan 800 buah dalam satu bulan sebelum adanya pandemi ini. Dengan jumlah itu, omzet yang diperoleh UMKM bernama Satnight Screenprinting ini dapat tembus Rp50 juta.
Adapun masker unik karya Yeye ini menggunakan bahan jenis scuba dan dryfit dengan dua lapisan kain. Kedua bahan itu sebagian merupakan hasil Yeye memanfaatkan bahan produksi jersey atau kaus yang tersisa.
Harga yang dibanderol sebesar Rp8.000 per buah. Di samping menjual masker berdesain kata-kata, Yeye juga menyediakan masker polos berbahan katun dengan harga Rp4.500 per buah.
Baca Juga: Gaya Keren Raphael Maitimo di Luar Lapangan yang Bikin Agnez Mo Jatuh Cinta
Yeye, yang sudah kurang lebih 10 tahun menekuni bisnis sablon ini, dibantu kedua karyawannya dalam melakukan produksi. Ia berharap, keadaan pandemi COVID-19 segera berlalu agar bisa bekerja seperti biasa.
Berita Terkait
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
-
3 Cara Nikmati Petualangan Seru di Samigaluh Kulon Progo, Wajib Main ke Kebun Teh!
-
Usung Marija Jadi Calon Bupati Kulon Progo 2024, Gerindra Bentuk Koalisi Besar Bareng Partai-partai Ini
-
Program "Ayo Belajar Ekspor" Kulon Progo Arahkan Pelaku IKM Luaskan Perdagangan
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony
-
Hasil Temuan Tim Pencari Fakta UGM Soal Dugaan Plagiasi Atas Buku Sejarah Madiun yang Ditulis Sri Margana dkk
-
Cegah Tindakan Pelecehan Terhadap Anak, Ini Tips Sampaikan Pendidikan Seksual kepada Buah Hati
-
Pola Penyakit di Indonesia Alami Pergeseran, Pakar Sebut Gaya Hidup Jadi Pemicu
-
Gelar Simposium di UIN Sunan Kalijaga, Ini Sembilan Rekomendasi Gusdurian Soal Kebebasan Beragama di Indonesia