SuaraJogja.id - Wabah Covid-19 berdampak pada berkurangnya pendapatan harian sebagian pekerja, dan membuat beberapa dari mereka memilih menggadaikan barangnya.
Kepala Departemen Gadai, Pegadaian Area Yogyakarta, Munardi tak menampik jika ditengah wabah Corona terdapat peningkatan penggadaian barang di wilayah Yogyakarta.
"Secara umum memang ada peningkatan permintaan gadai oleh masyarakat di tengah pandemi ini. Peningkatannya secara umum mencapai lebih kurang 10 persen," kata Munardi melalui pesan singkat, Jumat (17/4/2020).
Ia menjelaskan, Pegadaian sendiri memiliki pilihan pelayanan berupa barang gadai dan non-gadai. Perihal jenis yang paling banyak digadaikan oleh masyarakat, dirinya menyebut perhiasan dan emas adalah yang paling banyak.
"Sejauh ini yang paling banyak digadaikan adalah emas dan perhiasan. Mulai banyak permintaan gadai barang-barang ini pada awal Maret lalu," katanya.
Sementara itu, Kepala Departemen Non-Gadai Pegadaian Area Yogayakarta, Agus Purwadi menuturkan bahwa tidak banyak peningkatan terhadap barang non-gadai selama pandemi Corona.
"Untuk saat ini yang naik (barang) yang gadai. Untuk non gadai mengingat sistemnya adalah pembiayaan dan melalui survey, kami lebih selektif melakukan pencairan (dana). Sehingga pencairan mengalami penurunan," tuturnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Cabang Pegadaian Wates, Eko Danarto menyebutkan, omzet gadai lebih meningkat dibandingkan sebelum pandemi corona.
"Ada beberapa faktor, pertama karena harga emas meningkat dari Rp 700 ribu menjadi Rp 900 ribu per gram. Selain itu juga kebutuhan ekonomi masyarakat yang sedikit sulit karena wabah ini. Sehingga mereka memilih menggadaikan emas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," kata dia.
Baca Juga: Lukman Niode Meninggal, Legenda Olahraga: Saya Kehilangan Mentor Terbaik
Eko menambahkan, di Pegadaian Cabang Wates mengalami peningkatan barang gadai berupa emas mencapai 10-11 persen saat wabah corona melanda.
"Sekitar Maret lalu banyak masyarakat yang mulai menggadaikan barang berupa emas ini," tambah dia.
Berita Terkait
-
Pilkada Ditunda Akibat Covid-19, KPU Bantul Perkirakan Konsekuensi
-
Kriminal Saat Wabah, Pelaku Sempat Tendang Alat kelamin dan Remas Payudara
-
Lawan Corona, Baznas Jogja Salurkan 20 Ribu Masker Buatan Warga Binaan
-
Imbas Corona, Pelaku Usaha Kulon Progo akan Dapat Program Tunda Angsuran
-
Survei: Warga Amerika Lebih Khawatir Penyakit Menular daripada Nuklir
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda