SuaraJogja.id - Terinspirasi dari kaum Gypsy yang akrab nuansa sihir dengan busana berpernak-pernik etnik, Satria Rifai atau Fai, 25, ingin menyampaikan ada banyak kearifan yang bisa dijadikan inspirasi dari para kaum gypsy. Seperti semangat berpetualang, romantisme dan menikmati perjalanan hidupnya sesuai dengan gaya hidup mereka yang nomaden.
Dengan semangat itu, Ia mengadaptasi budaya kaum Gypsy ke dalam karakteristik produk Gypsy Indonesia dalam karya kriya fashion.
Lima tahun yang lalu saat Fai dan sang istri, Sekar Indrawati, 25, berkuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja, mereka memulai bisnis kecil-kecilan dengan produk berkonsep pop. Seperti kaus dan tas. Seiring dengan berjalannya waktu, Fai mulai memikirkan konsep yang unik dan tidak pernah ada di Indonesia untuk produk yang dijualnya.
“Dari segi artistik juga sebenarnya ada banyak kesamaan dengan kebudayaan Indonesia yang terpengaruh oleh kebudayaan luar nusantara seperti India, Timur Tengah dan Eropa. Motif-motif ini awalnya saya terinspirasi dari bentuk aristektur masjid, kemudian berbagai seni dari berbagai agama yang ternyata memiliki kesamaan motif secara umum,” ujar Fai, Senin (20/4/2020).
Memadukan kesan religi, Fai tak serta merta mengadaptasi kultur gypsy dalam produknya. Ia juga memasukkan berbagai unsur lokal yang ia masukkan dalam prosuknya, seperti bahan kain tenun lurik dan kayu ranting yang didapat disekitaran Bantul.
Namun, mewabahnya corona membuat pemerintah mengeluarkan protokol untuk tetap di rumah. Ia lantas memberikan fasilitas mesin jahit inventaris kepada mitra kerjanya dan mulai melakukan kerja di rumah.
"Saya memberikan fasilitas mesin jahit inventaris agar ditaruh ke rumah teman-teman dan mulai melakukan kerja di rumah. Tantangan yang pasti adalah harus sering mengantar barang dari rumah satu ke rumah lain untuk dikerjakan sesuai langkah-langkah pengerjaan," ujar pria yang kini memantapkan hatinya berada di Bantul tersebut.
Ia menuturkan, selama pandemi, jumlah produksi juga menurun. Hal itu tak lain karena sektor ekonomi kreatif saat ini mengalami juga penurunan.
"Saya harap teman-teman tidak terlalu sedih karena mesin jahit yang dibawa ke rumah ini bisa dimanfaatkan kapan pun, mungkin bisa dipakai untuk menjahit masker sendiri atau mulai ngulik-ngulik membuat sesuatu yang baru," ujar Fai.
Baca Juga: Dituduh Maling Ayam, Langgeng Dianiaya Tetangga Sendiri Pakai Sabit
Menurutnya, meski pandemi seperti saat ini, ia meminta semua pihak untuk bersabar sembari berdoa agar wabah segera berakhir. Gypsy indonesia melalui akun instagramnya (gypsyindonesia) juga berkolaborasi dengan desainer Dian Oerip selama masa pandemi dalam konten foto di Instagram dan selebgram lokal.
"Mulai menyapa konsumen yang aktif berinteraksi dengan kami di media sosial," ujarnya.
Meski belum jelas terkait akhir masa pandemi corona, Fai yakin ekonomi akan segera pulih den meningkat pesat pasca wabah corona berakhir.
"Kami optimis dan yakin setelah pandemi ini selesai, ekonomi akan membangkit. Wisata,hiburan dan fashion ramai kembali karena banyak orang yang sudah rindu akan hal itu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Aktor Ini Kehilangan Kaki Kanannya Akibat Komplikasi Corona
-
Ilmuwan Oxford: Tidak Ada Jaminan Vaksin Covid-19 Akan Jadi Penyembuh?
-
Djokovic Dilema jika Vaksin Virus Corona Jadi Kewajiban
-
Pulang dari Pemakaman Ibunya, Nunung Srimulat Langsung Diisolasi di RSKO
-
Amien Rais Cs Gugat Perppu Corona Jokowi, DPR: Bagus, Tinggal MK Gimana
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Jangan Sampai Salah Arah! Ini Rute Baru Menuju Parkir Pasar Godean Setelah Relokasi
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini