SuaraJogja.id - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melalui Permenkumham No.10/2020 mengizinkan narapidana (napi) menjalankan program asimilasi pencegahan virus corona di rumah. Kepala Rutan Kelas II B Bantul Doni Handriansyah menyebutkan, hingga saat ini sudah ada 50 orang napi yang menjalani program asimilasi di rumah.
"Asimilasi di rumah dilaksanakan mulai tanggal 1 April 2020, sampai dengan hari ini ada 50 warga binaan yang menjalani asimilasi di rumah masing-masing, dan angka ini masih dapat terus bertambah," kata Doni saat ditemui dalam bakti soisial narapidana di Iroyudan, Guwosari, Bantul, Kamis (23/4/2020).
Doni menjelaskan, napi yang menjalankan asimilasi masih mendapatkan pengawasan dari rutan. Ia juga menyebutkan, pihaknya sudah terjalin komunikasi dengan napi yang menjalani asimilasi, dan mereka menyatakan siap mengikuti kegiatan yang positif.
Setiap terjadi perubahan angka napi yang menjalani asimilasi juga terus dilaporkan kepada jaringan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan aparatur hukum, sehingga, kata dia, fungsi pengawasan juga dilaksanakan oleh berbagai pihak.
Baca Juga: Daftar Orang Miskin 22 Kelurahan Penerima Bansos PSBB Jakarta Hari Ini
Selanjutnya, Doni mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada warga binaan Rutan Kelas II B Bantul yang kembali melakukan tindak pidana. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan berita bohong maupun narasi ketakutan mengenai warga binaan yang menjalani asimilasi di rumah.
"Umumnya, dari seluruh Indonesia residivis itu tidak lebih dari 10%. Sementara dari 38.000-an yang menjalani asimilasi sampai hari ini yang mengulangi tindak pidana dari seluruh Indonesia hanya 33 orang. Artinya hanya 0,008% yang menjalani tindak pidana," tuturnya.
Doni menyebutkan bahwa hanya ada sebagian kecil napi yang menjalani asimilasi mengulangi tindak pidana. Ia berharap, tidak ada stigma atau prasangka negatif yang diberikan kepada napi yang menjalankan asimilasi corona di rumah.
Ia berpesan, jangan sampai warga binaan yang menjalani asimilasi dikucilkan dan tidak mendapatkan perhatian sampai merasa putus asa. Doni berharap, masyarakat dapat memberikan kesempatan kepada napi. Menurutnya, mereka yang menjalani asimilasi juga memiliki niat untuk berubah.
Program asimilasi merupakan program pembinaan kepada napi sebelum dikembalikan ke masyarakat. Sebelum ada wabah corona, kebijakan tersebut juga sudah diberikan kepada warga binaan. Hanya saja tempat pelaksanaannya yang berbeda.
Baca Juga: PSBB Jakarta Fase Kedua, Petugas KRL: Masih Ada Penumpang Ngeyel
Berita Terkait
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
-
MAN 2 Bantul Meriahkan Expo Kemandirian Pesantren di UIN Sunan Kalijaga
-
Seru! MAN 2 Bantul Sukses Gelar Penerimaan Tamu Ambalan 2024
-
Langsung Kunjungi DPRD DIY, Siswa MAN 2 Bantul Belajar Demokrasi
-
Berkah MK hingga Langkah Besar Wahyu Anggoro Hadi untuk Bantul
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan