SuaraJogja.id - Kebijakan Pemda DIY memberlakukan larangan mudik nyatanya urung banyak diketahui masyarakat. Buktinya, masih banyak para pengendara yang terpaksa harus putar balik saat memasuki pintu masuk utama Prambanan, Sleman.
Kepala Seksi Angkutan Dalam Trayek, Dinas Perhubungan DIY, Sigit Budi Raharjo menjelaskan sejak operasi berlangsung sudah ada lima pengendara dari zona merah yang dilarang masuk ke DIY.
"Sejak operasi shift pertama hingga pukul 12.00 wib, sudah ada lima kendaraan dari zona merah yang kami minta putar balik. Kami juga menanyakan keperluan mereka datang ke Yogyakarta untuk apa. Setelah kami menanyakan dan mengecek bagasi mereka memang akan mudik ke Kota Yogyakarta, untuk interogasi dan penindakan memang dari kepolisian, kami (Dishub) yang memfasilitasi," jelas Sigit ditemui di pintu masuk Prambanan, Sleman, Selasa (28/4/2020).
Ia menjelaskan kelima kendaraan tersebut antara lain datang dari zona merah dan ada dari luar pulau, yakni Sumatera.
Baca Juga: Dua Hari DIY Lakukan Pembatasan Mudik, Empat Mobil Terpaksa Putar Balik
"Kelima kendaraan tersebut rata-rata dari zona merah. Dan mulai hari ini plat kendaraan dari Surabaya dan Bogor jadi perhatian kami untuk memeriksa sebelum masuk ke DIY," katanya.
Sigit menuturkan, kebanyakan pengendara yang mudik ke Yogakarta datang pada waktu malam hari.
"Dari yang kami pantau kebanyakan datang pada malam hari. Satu mobil itu ada lima hingga enam orang, jadi mereka tak melakukan physical distancing yang berpotensi menyebarkan virus," katanya.
Tak hanya pemudik yang mengendarai mobil pribadi, Sigit mengatakan pihaknya juga melarang tiga bus dari Surabaya masuk ke DIY pada Minggu (26/4/2020).
"Mereka tidak melakukan arahan dari pemerintah untuk membatasi jumlah penumpang. Jadi satu bus berkapasitas 40 kursi diisi 39 orang. Padahal ketentuannya harus setengah dari jumlah total. Selain itu mereka juga tak menerapkan physical distancing. Sehingga kami minta putar balik," katanya.
Baca Juga: Selama 2 Hari Sebanyak 19 Kendaraan Putar Balik Karena Dilarang Masuk DIY
Disinggung apakah ada penolakan dari pemudik dan penumpang, Sigit mengaku mereka cukup kooperatif. Pemudik langsung kembali dan tidak masuk ke wilayah DIY.
Berita Terkait
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
-
Profil Jaiden Law, Winger Keturunan Surabaya Kelahiran Sydney yang Bakal Trial di Klub Spanyol
-
Rayhan Hanan Buka-bukaan Soal PR Besar Persija Jakarta, Optimis Bangkit?
-
BRI Liga 1: Imbangi Persija, Misi Persebaya Surabaya Masih Belum Tuntas?
-
Wawali Surabaya Dilaporkan Polisi! Gara-Gara Bela Pekerja yang Ijazahnya Ditahan?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi