Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 30 April 2020 | 14:05 WIB
Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Tarko mengatakan, dua satwa yang dilindungi tersebut telah menjalani rehabilitasi selama kurang lebih lima tahun. Dalam kurun waktu itu, pihaknya mengungkapkan, insting liar satwa tersebut sudah bisa dipastikan kembali.

Hal itu dibuktikan dengan bisa keluarnya Bedu dari lingkungan WRC yang dimungkinkan dengan memanjat pagar. Di satu sisi, pihaknya senang melihat perkembangan satwanya sudah kembali menemukan insting liarnya itu.

"Bedu ini, sudah bisa lompat, manjat pagar dan pohon kelapa, itu artinya sudah sangat siap untuk dirilis ke habibatnya," ungkapnya.

Kendati begitu, rencana pelepasliaran itu terpaksa harus ditunda terlebih dahulu karena salah satu tempat di Kalimantan yang biasa digunakan untuk merilis satwa tersebut belum siap. Ketidaksiapan itu diduga karena antrean beruang yang akan dirilis juga tidak sedikit di samping lahannya yang kian menipis.

Baca Juga: Novel Baswedan Bersaksi dalam Sidang Kasus Penyiraman Air Keras

Terkait terlepasnya dua beruang itu, Tarko Sudiarto mengakui bahwa peristiwa itu terjadi memang karena keteledoran penjaga kandang. Atas kejadian ini, pihaknya akan melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap penjaga dan instrumen lainnya untuk lebih memperhatikan kandang setiap satwa yang ada.

"Terus terang memang kita akui adanya keteledoran penjaga, sehingga beruang bisa lepas, ke depan akan ada evaluasi untuk itu agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," ujarnya.

Load More