SuaraJogja.id - Akibat pandemi corona, seluruh destinasi wisata ditutup dan berbagai agenda pariwisata juga dibatalkan. Dampaknya, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul memperkirakan, potensi kehilangan pendapatan sektor pariwisata di daerah ini sejak Maret hingga April 2020 mencapai Rp11 miliar.
"Di sektor wisata kita menaksir sampai pekan lalu kerugian kurang lebih Rp11 miliar, itu dari pembatalan perjalanan wisata, penginapan, hotel, teman-teman pemandu wisata, dan order kegiatan di beberapa desa wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Minggu (3/5/2020).
Heru menjelaskan, pada beberapa desa wisata Bantul, seperti Desa Wukirsari, yang dikenal dengan batik, biasanya menerima tamu rombongan dari luar daerah, kemudian di Tembi Rumah Budaya selalu ada tamu kelompok untuk edukasi budaya. Namun, karena ada wabah corona, kegiatan tersebut dibatalkan.
Menurut dia, kerugian itu belum termasuk potensi pendapatan dari kegiatan wisata langsung yang tidak memerlukan pemesanan, sehingga diperkirakan kerugian bisa lebih dari dari Rp11 miliar selama dua bulan.
"Contohnya di sebuah rumah makan kalau hari biasa dan libur laku berapa, sekarang kan sepi, juga di beberapa rumah makan lainnya," imbuh Kwintarto, seperti dikutip dari ANTARA.
Selain itu, dia melanjutkan, tingkat hunian hotel maupun penginapan di bawah 30 persen.
"Yang jelas hampir semua sektor wisata karena wabah corona ini mengalami goncangan pendapatan, ini dilematis," katanya.
Sementara itu, pemerintah kabupaten (pemkab) kehilangan pendapatan dari retribusi masuk objek wisata sekitar Rp5 miliar selama dua bulan tersebut, karena kebijakan penutupan objek wisata.
"Dalam satu bulan rata-rata pendapatan retribusi wisata Bantul Rp2 miliar sampai Rp3 miliar, kalau bulan biasa antara Rp1,8 miliar sampai Rp2,2 miliar, kalau bulan ramai bisa Rp3,5 miliar. Artinya hampir dua bulan kita tutup objek wisata, kira-kira kerugian retribusi hampir Rp5 miliar," jelas dia.
Baca Juga: 5 Tempat di Surabaya Ini Rawan Corona, Warga Bandel Enggan Bermasker
Berita Terkait
-
Curhat di Hari Buruh, Sigit Minta Tenaga Kerja Asing di Indonesia Dikurangi
-
Ramadan 2020 Peziarah Turun Drastis, Penjual Kembang di Jogja Pasrah
-
5.300 Tenaga Kerja Asal Kulon Progo Terdampak Pandemi Covid-19
-
Penjualan Pedagang di Pasar Kuliner Angkruksari Menurun 80% Akibat Corona
-
Ribuan Karyawan Pabrik Sepatu Kena PHK Massal
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Buntut Keracunan Siswa, Pemkab Bantul Panggil Seluruh SPPG Cegah Insiden Serupa
-
Cuaca Ekstrem Ancam DIY: Dua Kabupaten Tetapkan Status Siaga
-
Di Samping Sang Ayah: Posisi Makam Raja PB XIII Terungkap, Simbol Keabadian Dinasti Mataram?
-
Jalur yang Dilewati Iring-iringan Jenazah PB XIII di Yogyakarta, Polda DIY Siapkan Pengamanan Ekstra
-
Tragedi Prambanan: Kereta Bangunkarta Tabrak Kendaraan, Palang Pintu Tak Berfungsi?