SuaraJogja.id - Menindaklanjuti seruan Paus Fransiskus, Imam Besar Al Azhar Syeikh Ahmed Al-Tayeb, dan Pemerintah Indonesia, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (HAK KAS) melakukan aksi amal kasih dengan berbagi bantuan kebutuhan pangan ke pondok pesantren (ponpes).
Penyaluran bantuan dari keuskupan dengan wilayah kegembalaan sebagian Jawa Tengah dan DIY itu dilakukan sejak Sabtu (16/5/2020). Ketua Komisi HAK KAS Romo Eduardus Didik Chahyono SJ mengatakan, aksi peduli sesama ini merupakan bagian tak terpisahkan dari gerakan bersama secara spiritual yang baru saja dilaksanakan pada 14 Mei 2020.
Diberitakan Times Indonesia -- jaringan SuaraJogja.id, pengasuh salah satu ponpes yang mendapat bantuan dari KAS, yaitu Kiai Muhammad Abdul Qodir, pengasuh Ponpes Roudhotus Sholihin, Sayung, Demak, mengaku terharu dan gembira atas kepedulian dari umat lintas agama, khususnya Komisi HAK KAS.
"Di tengah pandemi Covid-19, kita sebagai umat manusia tetap dapat saling memperhatikan dan membantu. Kami akan bagikan bantuan untuk warga RT di Desa Loireng yang terdampak sosial ekonomi karena Covid-19. Kami berharap warga dapat merasakan indahnya persaudaraan lintas agama dengan saudara sebangsa dan setanah air," ujar Kiai Qodir, yang diketahui pernah tinggal satu kos dengan Romo Didik semasa kuliah di Jogja.
Ia berharap, dengan bantuan bahan pokok dari Komisi HAK KAS, umat Muslim lancar menjalankan ibadah puasa, termasuk dalam menyediakan santapan buka dan sahur.
"Semoga semua umat Muslim dalam keadaan sehat, sehingga bisa menyambut hari Idulfitri dengan penuh suka cita," kata kiai muda itu.
Ponpes yang menerima bantuan dari HAK KAS antara lain Roudhotus Sholihin Sayung, Demak dan warga Desa Loireng di kampung sekitar pesantren tersebut; Pondok Pesantren sekaligus Panti Asuhan Darul Yatim di Sayung, Demak; Rumah Singgah Anak Aira Semarang; dan Panti Asuhan Kyai Ageng Majapahit Semarang. Pengiriman bantuan dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu, 16-17 Mei 2020.
Tim Komisi HAK KAS mengikutsertakan Persaudaraan Lintas Agama Kota Semarang, aliran Kepercayaan Komunitas Trijaya, dan tim relawan saling jaga Gusdurian dalam kegiatan berbagi ini.
"Aksi ini juga sekaligus perwujudan pemenuhan hukum cinta kasih yang tertuang pada Injil Matius 22:37-40, Markus 12:28-34, dan Lukas 10:25-28. Hukum kasih itu mencakup perintah mengasihi Allah dan sesama, supaya semua orang saling mengasihi seperti Kristus telah mengasihi kita," ucapnya saat dihubungi Times Indonesia, Minggu (17/5/2020), usai melakukan rangkaian kegiatan pemberian bantuan.
Baca Juga: Sepanjang Tahun Ini, Investor Asing Catat Jual Bersih Rp24 Triliun
Sebelumnya pada 14 Mei 2020, pimpinan umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, telah menerima permohonan dari Komisi Tinggi untuk Persaudaraan Manusia. Komisi tersebut menyerukan kepada para pemeluk agama dan kepercayaan dari semua agama dan keyakinan agar bersatu secara spiritual untuk berdoa dan berpuasa. Aksi puasa dan amal tersebut guna memohon kepada Tuhan agar menolong umat manusia mengatasi wabah corona.
Imam Besar Al Azhar Syeikh Ahmed Al-Tayeb menyambut gembira seruan itu dan mendukung gerakan bersama untuk berpuasa, berdoa, dan beramal.
"Hal tersebut makin istimewa karena dilaksanakan bersama umat Muslim yang juga sedang berpuasa di bulan Ramadan," ungkap Romo Didik.
"Orang yang dipenuhi kasih Allah akan juga berbuat kasih pada sesamanya. Dengan demikian dunia ini akan diwarnai kasih persaudaraan dan damai sejahtera," imbuhnya.
Romo Didik menambahkan, aksi peduli kasih ini juga dilaksanakan untuk mewujudkan solidaritas dalam mengatasi virus corona.
"Kita mengetahui bahwa virus corona ini tidak hanya menyerang orang-orang yang terpapar secara kesehatan, tetapi juga berdampak bagi orang lain, sehingga ada yang terpapar secara sosial, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain," jelas dia.
Berita Terkait
-
Peduli Sesama, Program Berbagi Sembako Menjamur di Thailand
-
Seluruh Santri Temboro di Ponorogo Akan Dites Swab Virus Corona
-
Nostalgia Ramadan: Al-Fatah, Pesantren untuk Para Waria
-
Tetap Produktif di Tengah Pandemi, Ponpes di Bantul Ajak Santri Wirausaha
-
Madiun Periksa Ulang 94 Santri Temboro Negatif Virus Corona
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Sahroni Digeruduk, Nilai SMP Dibongkar! Karma 'Orang Tolol Sedunia'?
Pilihan
-
FYP Penuh Berita Rusuh Bikin Auto Cemas? Ini Cara Biar Nggak Mental Gak Ikutan Chaos
-
Neraca Dagang RI Kembali Surplus USD4,17 Miliar, Ekspor Nonmigas jadi Penyelamat
-
Terungkap! Harga Asli Patung Iron Man Ahmad Sahroni yang Dijarah: Medy Renaldy Sampai Elus Dada
-
Rusdamdiansyah: Sudah Dibunuh Warga Sendiri, Kini Kasusnya Dilenyapkan Pula
-
Sri Mulyani: Terima Kasih Netizen Sudah Berikan Sindiran dan Makian
Terkini
-
Korban Luka Demo Capai 29 Orang di RSUP Sardjito, Satu Meninggal setelah Gagal Resusitasi Jantung
-
Demo Jogja 1 September: Lokasi, Tuntutan, dan Peringatan Keras dari UGM!
-
Ricuh Demo di Jogja: 66 Orang Ditahan, 24 Anak Dibebaskan, Sisanya...?
-
Sri Sultan HB X Turun Tangan, Rektor Diperintah Jaga Mahasiswa dari Anarkisme di Demo Jogja
-
Mahasiswa Amikom Tewas dengan Luka Misterius usai Demo, Kapolda DIY Siap Usut Tuntas