Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 20 Mei 2020 | 03:30 WIB
Suasana Asrama Haji Yogyakarta yang digunakan untuk lokasi karantina mandiri yang disediakan Pemkab Sleman, Selasa (19/5/2020). [Suarajogja.id / Ilham Baktora]

OTG yang rata-rata terdiri dari masyarakat dengan latar belakang berbeda menjadi nilai positif tersendiri. Bahkan, pasien yang kemudian membentuk circle pertemanan dan berencana membuat alumni Asrama Faskes

"Mereka datang dari berbagai latar ya, bahkan ada usulan orang-orang yang telah menjalani karantina di Asrama Haji dibuat grup alumni Faskes. Itu inisiatif mereka," jelasnya.

Nantinya dari grup tersebut bisa dijadikan media nostalgia para OTG yangpernah berbagi waktu bersama di asrama faskes.

"Ya intinya untuk mengenang masa-masa saat corona, tentu kami mendukung. Itu semua kembali ke orang-orang di sini," katanya.

Baca Juga: Soal Penyelenggaraan Haji di Tengah Covid-19, Pemerintah Putuskan 1 Juni

Pria yang juga menjabat sebagai Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman ini mengungkapkan, terdapat 158 kamar di asrama setempat. 

"Sementara ini memang digunakan untuk OTG dari Klaster Indogrosir. Nantinya apakah digunakan untuk pemudik menunggu arahan. Tapi yang jelas masyarakat biasa yang merasa memiliki gejala dan butuh fasilitas karantina kami menyediakan di lokasi ini," jelasnya.

Load More