SuaraJogja.id - Setelah berpuasa sebulan penuh, tiba akhirnya umat Islam di seluruh dunia menyambut hari kemenangan. Meski saat ini, lebaran dilaksanakan di masa pandemi, anda tetap wajib menjalankan gaya hidup sehat.
Tahukah anda, saat anda berpuasa, tidak hanya menambah keimanan namun juga turut mendatangkan manfaat pada kesehatan anda. Saat anda menjalani puasa dengan benar, secara tidak langsung anda beradaptasi dengan pola hidup sehat yang dilakukan selama bulan Ramadan.
Namun, kemudian ketika datang hari raya Idul Fitri, pola hidup sehat ini lantas terkikis karena terlepas dari kewajiban beruasa. Terlebih, saat lebaran, biasanya kita disuguhi berbagai makanan yang menggugah selera. Bagaimana caranya agar tetap bisa mempertahankan gaya hidup sehat seusai lebaran di masa pandemi seperti saat ini? Berikut ulasannya.
Praktisi kesehatan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM-FKUI), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, mengimbau agar masyarakat tetap mempertahankan budaya hidup sehat yang telah dilakukan di bulan Ramadan lalu.
Ia memberi contoh, tidak sedikit orang yang selama 11 bulan terakhir kesulitan mengontrol makan, dan bahkan untuk berhenti merokok sama sekali bagi perokok.
Namun, di bulan puasa orang akan dipaksa untuk menahan hal tersebut, menahan makan berlebih dan bagi perokok, mereka mau tidak mau harus menahan keinginannya untuk merokok.
"Camkan dalam pikiran kita bahwa kita sudah berhasil mengurangi makan, mengurangi rokok, bahkan sampai setop rokok. Dan kita juga bisa mengendalikan diri sampai pengendalian stres," kata Ari kepada Timesindonesia.co.id.
Menurut Ari, hidup sehat wajib tetap dipertahankan sampai akhir Ramadan. Beberapa perilaku yang mendukung hidup sehat seperti tetap mengurangi asupan kalori, mengonsumsi buah dan sayur-sayuran dan minum air putih yang cukup delapan sampai 10 gelas per hari harus terus dipertahankan. Terlebih lagi saat ini Indonesia masih di dalam masa pandemi COVID-19.
"Tidur cukup minimal enam jam sehari, tetap olahraga atau melakukan aktivitas rutin untuk membakar kalori dalam tubuh itu," ungkapnya.
Baca Juga: Kecepatan Lari Alphonso Davies saat Hentikan Haaland, Capai 35 Km per Jam
Berita Terkait
-
Ayah Positif Corona, Khabib Dikabarkan Tolak Tes Covid-19
-
Virus Corona di Jawa Timur Naik, Begini Kata Kepala Gugus Tugas
-
Mesti Jaga Jarak, Drive Thru Jadi Solusi Ucapkan Lebaran 2020
-
Efek COVID-19, Pemkab Bantul Potong Pajak Sejumlah Sektor Hingga 100 Persen
-
Benarkah Penglihatan Kabur Tanda Corona Covid-19? Ini Kata Dokter!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta