SuaraJogja.id - Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Sudjarwoko menyebut, fenomena kejahatan jalanan atau klitih di Yogyakarta adalah budaya yang salah. Perlu pendekatan moril guna meminimalisasi kasus tersebut.
"Saya sudah mempelajari klitih ini. Jika saya simpulkan, klitih adalah budaya yang salah. Jadi teknik dengan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) sudah sangat tepat. Namun ada pendekatan yang perlu dilakukan selain kegiatan rutin itu," ungkap Sudjarwoko seusai serah terima jabatan di Mapolresta Yogyakarta, Kamis (4/6/2020).
Ia melanjutkan, pendekatan yang dilakukan adalah mengajak masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan dan budaya yang ada di Yogyakarta.
"Artinya kita tak bekerja sendiri untuk hal itu. Jadi Yogyakarta ini merupakan indonesia mini yang banyak orang-orang dengan berbagai budaya yang masuk. Sehingga kami mengajak masyarakat untuk kembali ke hal tersebut. Pendekatan ini yang perlu dilakukan mengingat klitih bukanlah budaya yang ada di sini," kata dia.
Sudjarwoko juga menyebut, pihaknya terus berupaya menciptakan ketertiban dan keamanan yang ada di Yogyakarta. Maka dari itu, jajaran Polresta menjadi aset untuk terus menciptakan tujuan tersebut
"Sesuai dengan kegiatan kepolisian untuk terus menciptakan ketertiban masyarakat hal ini tentu akan menjadi prioritas. Tentu kami akan modifikasi untuk menuju hal tersebut," terang dia.
Mantan Diresnarkoba Polda NTB ini cukup lama bertugas di kepolisian. Pria yang juga mantan Kapolres Trenggalek ini juga mengaku memiliki kesan tersendiri sebelum bertugas di Jogja.
"Yogyakarta ini sudah menjadi kota yang memiliki kenangan buat saya. Banyak hal yang saya ingat selama menjalani masa pelatihan pada 1994 lalu. Sehingga kembali ke Yogyakarta sebuah impian yang terealisasi," terang dia.
Serah terima jabatan Kapolresta Yogyakarta kini telah selesai dilakukan, Kamis (4/6/2020). Pejabat lama, Kombes Pol Armaini akan dipromosikan ke Mabes Polri sebagai Penyidik Tindak Pidana Madya Tingkat II Bareskrim Polri.
Baca Juga: Gotong Royong Hadapi Pandemi, Pasien Sembuh Diminta Donor Plasma Darah
Pejabat kepolisian asal Aceh tersebut telah menjabat selama 2 tahun di Yogyakarta. Armaini berpesan kepada Kapolresta baru untuk bisa menjaga ketertiban sepeninggal dirinya ke Jakarta.
"Yang jelas sudah ada pekerjaan rumah (PR) untuk pejabat baru. Tentunya teknis dikembalikan kepada Kapolresta yang baru," kata dia.
Berita Terkait
-
Gagal Ibadah Haji, Mantan Kapolresta Yogyakarta Sampaikan Hal Ini
-
Resmi Jadi Kapolresta Yogyakarta, Sudjarwoko: Kota Pelajar Penuh Kenangan
-
Ditangkap, Ruslan Buton yang Minta Jokowi Mundur Dibawa ke Bareskrim Polri
-
Hingga Senin 25 Mei, Polisi Tangkap 135 Napi Asimilasi yang Kembali Berulah
-
Selain di Sukoharjo, Densus Antiteror Juga Tangkap Terduga Teroris di Solo
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana
-
Petugas TPR Pantai Bantul Merana: Tenda Bocor, Panas Terik, Hingga Risiko Kecelakaan
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini